SAMPIT – Anggota Komisi II DPRD Kotim, Jainudin Karim meminta agar kegiatan pasar tumpah menjelang lebaran di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit dikaji ulang instansi terkait.
Hal tersebut agar kebijakan nanti tidak menuai kontroversi di lapangan. Sebab ada pedagang di dalam PPM, nantinya yang dikhawatirkan protes.
“Kalau soal itu kita harapkan dikaji dulu, dampak-dampaknya, kalau menurut Pemkab Kotim tidak masalah dilaksanakan di pasar tumpah itu kenapa tidak,” kata Karim, kemarin.
Karim menuturkan memang apabila pasar tumpah dilakukan di jalan itu memang kerap menganggu lalu lintas. Di satu sisi, menjelang lebaran jalan sesak dengan warga. Kendaraan macet, makanya hal itu perlu dikaji kembali, agar lalulintas dan semua pedagang terakomodir dengan baik.
“Kita memikirkan ke soal lalu lintas dan pedagang di dalam PPM,” imbuhnya.
Diketahui, setiap tahun menjelang lebaran, jalan di depan PPM Sampit macet total. Sebab disitu dimanfaatkan untuk pasar tumpah.
Padahal di gedung mewah berlantai dua itu (PPM) masih bisa di maksimalkan. Tentunya ini harus dibenahi mulai tahun ini sebab, para pedagang yang ada di dalam PPM merasa dirugikan.
Selain itu, para konsumen biasanya lebih memilih transaksi di luar atau di pasar tumpah tersebut.
“Makanya, kami harapkan itu dikaji lagi, kalau memang di luar itu dilaksanakan pasar tumpah tidak ada persoalannya, sah-sah saja,” tukas mantan Ketua Komisi IV dari Fraksi Gerindra itu. (ang/fm)