SAMPIT – Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) terus memburu empat orang yang diduga mau merampok Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik PT Bank Central Asia (BCA) di Jalan Tjilik Riwut, Sampit.
Polres Kotim telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan dibantu personel dari Polda Kalteng.
Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Etwin Togar Situmorang mengatakan kasus pengrusakan mesin ATM yang diduga dilakukan empat orang pelaku ini masih dalam penyelidikan.
Pihaknya masih mengumpulkan alat bukti dan berbagai keterangan saksi-saksi.
"Hari ini (kemarin) kami lakukan olah TKP dengan melibatkan tim CRT (Claiming Rule Team) Polres Kotim dibantu CRT Polda Kalteng," kata Erwin, Selasa (13/6) sore.
Erwin menegaskan bahwa kasus masih dalam penyelidikan dan pihaknya belum mengetahui persis motif kejadian dan terus mengembangkan kasus.
"Dari olah TKP ini belum diketahui hasilnya. Namun kami tetap mengandalkan rekaman CCTV di dalam dan luar ATM," terangnya.
Dirinya berharap melalui CCTV, pihaknya bisa mengidentifikasi para pelaku. “Beruntung yang di dalam mesin ATM belum sempat diambil oleh kawana perampok, karena aksi mereka dipergoki penjaga ruko dekat ATM,” bebernya.
Setelah dipergoki, ke empat pelaku langsung melarikan diri ke jalan Tjilik Riwut ke arah Palangka Raya. Kepolisian juga sulit melacak keberadaan para pelaku.
"Saat dipergoki, warga langsung melapor ke polisi. Sedangkan saat kami tiba di lokasi, sudah kosong. Kami perkirakan pelaku kabur ke arah keluar kota. Kami akan kejar terus, karena kejadian ini sudah meresahkan masyarakat," tegasnya.
Terpisah, Kepala BCA KCP Sampit, Sulihin mengatakan, terkait kasus pengrusakan ATM milik BCA ini sudah diserahkan penuh ke pihak kepolisian.
Sehingga pihak kepolisian bisa bergerak dan menangkap para pelaku yang diduga mau merampok uang dari dalam mesin ATM.
"Sudah kami serahkan penuh ke kepolisian untuk menyelidikinya," kata Sulihin.
Bahkan, apabila dibutuhkan, dirinya juga siap menyerahkan sejumlah bukti kepada kepolisian termasuk rekaman CCTV. Sehingga kasus cepat ditangani dan terungkap.
"Hasil rekaman CCTV sudah kami serahkan. Siapa pun pelakunya mudahan bisa cepat tertangkap dan diproses hukum," tandasnya. (rin/fm)