MUARA TEWEH – Masyarakat Kabupaten Batara dan Wilayah DAS Barito pada umumnya, tidak perlu khawatir jika berobat ke RSUD Muara Teweh biayanya terlalu mahal. Karena, meski bangunan gedung RSUD Muara Teweh yang baru diresmikan oleh Bupati H Nadalsyah ini bertaraf Internasional dan didalamnya terdapat fasilitas kesehatan yang lebih cangih dari sebelumnya, namun tarif untuk biaya berobat masih tetap sama, yakni mengunakan tarif yang sudah ditentukan oleh Menteri Kesehatan.
Semua ini disampaikan Bupati Batara H Nadalsyah, menepis adanya isu bahwa dengan gedung yang baru, maka biaya berobat di rumah sakit itu akan semakin mahal atau membengkak, Senin (1/1).
Peresmian gedung Wing A RSUD Muara Teweh ini dilakukan Nadalsyah, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita yang terpasang di pintu masuk gedung baru, disaksikan para pejabat dan masyarakat yang memadati acara peresmian gedung baru rumah sakit tersebut.
Nadalsyah mengatakan, selesainya pembangunan rumah sakit ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan capaian bidang kesehatan. Dimana tersedianya fasilitas kesehatan yang lebih memadai merupakan faktor utama yang sangat penting dan menjadi komitmen Pemkab Batara.
“Hal ini sesuai janji politik kami saat berkampanye pada pilkada beberapa tahun yang lalu, yaitu terlayaninya kebutuhan kesehatan masyarakat dari seluruh pelosok desa sampai ibukota Kabupaten Batara. Dan Alhamdulillah, sebagai bentuk respon yang tinggi atas harapan dan kebutuhan masyarakat, kini telah berdiri bangunan baru RSUD Muara Teweh yang lebih representatif dan modern, meskipun belum sepenuhnya tuntas karena terbatasnya anggaran dan waktu,” kata Nadalsyah.
Menurutnya, bagi masyarakat Batara yang termasuk dalam kategori tidak mampu, Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan telah ada bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, untuk mejamin kesehatan masyarakat. Hingga kini berdasarkan data, telah ada sebanyak 50 ribu lebih penduduk Kabupaten Batara yang menjadi peserta BPJS, dimana iuran bulanannya dibayarkan oleh pemerintah daerah.
“Jadi bagi masyarakat yang sudah memiliki kartu BPJS bila berobat tidak perlu berbayar di rumah sakit ini, terkecuali untuk obat yang dalam hal ini tidak ada difasilitasi oleh BPJS,” katanya.
Dikatakannya pula, bahwa diresmikannya gedung Wing A rumah sakit ini, juga sebagai upaya pencapaian bidang kesehatan, dimana tersedianya fasilitas kesehatan yang lebih memadai merupakan salah satu faktor kunci yang sangat penting. Pembangunan gedung rumah sakit ini tidak hanya berhenti sampai disini, tetapi tetap berlanjut. Berdasarkan perencanaan, pembangunan gedung rumah sakit terbagi atas tiga yakni Gedung Wing A, B dan C.
“Sebagai bentuk apresiasi atas terbangunnya berbagai infrastruktur dan meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan masyarakat selama ini, saya secara pribadi dan selaku pimpinan daerah menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi segenap unsur masyarakat, dan dengan segala kerendahan hati pula kami mohon dukungannya, untuk menuntaskan program-program yang belum sempat terlaksana, agar harapan kita semua dapat diwujudkan secara totalitas demi kemajuan dan kesejehteraan kita bersama,” tutur Nadalsyah.
Sementara Kepala Dinas PUPR, Fery Kusmiadi MM menjelaskan sejarah mengenai pembangunan gedung baru RSUD Muara Teweh yang desainnya dirancang setara rumah sakit internasional itu. Awalnya pembangunan gedung baru ini merupakan program pihak manajemen RSUD Muara Teweh, yang dimulai dengan penyusunan study kelayakan dan DED.
Namun berdasarkan petunjuk dari BPK RI, disarankan agar pekerjaan fisik dilaksanakan oleh instansi teknis yakni Dinas PUPR. Sehingga bulan Maret 2016 dokumen yang sudah ada dilengkapi dengan dokumen amdal yang memerlukan waktu 6 bulan.
“Pembangunan Wing A RSUD Muara Teweh ini, tertuang dalam DPA Dinas PUPR tahun 2016 dan 2017 totalnya sebesar kurang lebih Rp 60, 3 Miliar, dengan pemenang lelang jasa konsultasi manajemen kontruksi dimenangkan PT Astra Kencana Arsimetama Pusat Surabaya. Sedang untuk jasa kontruksi dimenangkan PT Jaya Kontruksi Pusat Jakarta dengan kontrak tahun jamak (Multi Years) selama 13 bulaan, yakni sejak 7 Desember 2016 sampai 31 Desember 2017 dengan nilai kontrak akhir Rp 59,299 miliar,” beber Fery.
Dalam pembangunan gedung baru rumah sakit ini, targetnya pekerjaan fisik lantai 1 dan 4 sudah dapat fungsional.
“Alhamdulillah saat ini pada gedung A sudah dilengkapi dengan ruangan dan peralatan medis terkini seperti CT Scan, peralatan radiologi dan analisa medis terkini lainnya, serta juga dilengkapi landasan helipad untuk pelayanan evakuasi pasien menggunakan helikopter,” katanya.
Terpisah, Direktur RSUD Muara Teweh DR Dwi Agus Stijowati sehubung dengan diresmikannya bangunan Wing A rumah sakit, bertekat untuk terus meningkatkan pelayanakan kesehatan terhadap masyarakat. Pihak juga berupaya melengkapi tenaga dokter-dokter sepecialis yang masih kurang, guna peningkatan pelayanan kesehatan ini.
“Ini untuk dokter sepecialis Anastesi sudah ada yang mau mengisi di rumah sakit ini, perkiraan dokter tersebut mulai masuk bulan Maret ini,” pungkasnya. (viv/vin)