SAMPIT – Libur Lebaran, banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk berwisata. Demikian halnya di Kotawaringin Timur. Di Sampit, destinasi wisata sudah cukup variatif. Selain objek wisata alam seperti Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit, tempat-tempat hiburan di dalam kota mulai menjamur.
Bagi warga yang ingin berhemat, kegiatan susur sungai juga menjadi salah satu alternatif. Sejak H+3 Lebaran, peminatnya kian bertambah. Kebanyakan dari mereka hanya berkeliling menyusuri Sungai Mentaya. Ada pula yang minta antarkan ke Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau.
Robi, seorang pemilik kelotok (perahu bermesin tempel) mengatakan, pada libur Lebaran seperti sekarang, memang banyak penumpang yang datang untuk rekreasi. Kalau hari biasa, cuma sekadar minta diseberangkan.
”Alhamdulillah lumayan. Kalau biasa penumpang cuma minta antarkan ke Mentaya Seberang satu orang cuma Rp 5.000, tapi kalau susur sungai Rp 50.000 satu rombongan,” jelas Robi, Kamis (29/6).
Kalau hari-hari biasa, paling satu atau dua kali dirinya bisa mengangkut penumpang. Jumlahnya pun tidak begitu banyak. Tidak jarang dalam sehari tidak ada penumpang yang diangkut untuk berkeliling.
”Kalau hari biasa, paling-paling cuma tukang sayur yang bawa dagangannya. Apalagi sekarang sudah ada feri ," ujar pria yang mengaku warga asli Mentaya Seberang ini.
Sementara itu, Diana, warga pendatang dari Pulau Jawa mengaku senang bisa naik kelotok. Dia sudah lama ingin ikut kelotok menyusuri Sungai Mentaya dan kini terwujud.
”Dari dulu saya pengin naik kelotok. Terus berfoto dengan latar belakang tulisan ’Selamat Datang di Sampit’ dan ini sudah kesampaian,” ucapnya.
Warga yang ingin susur sungai, hendaknya memilih waktu sore hari. Pukul 16.00-17.00 merupakan waktu ideal, untuk berburu foto. Sebab, saat itu sinar matahari berada di barat kota. Sehingga pencahayaan foto yang dihasilkan akan pas. (oes/ign)