SAMPIT – Salah satu target Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotim adalah pemerataan kualitas pendidikan. Demi mewujudkan itu, Kepala Disdik Kotim, Suparmadi mengimbau kepada semua kepala sekolah untuk mengelola sekolah yang mereka pimpin dengan baik.
Hal ini lanjutnya, perlu dilakukan agar tidak ada lagi masyarakat yang terpaku pada satu atau sebagian sekolah tertentu yang memiliki fasilitas dan manajemen pendidikan yang baik sehingga, terkesan difavoritkan.
”Menurut saya, asumsi mengenai sekolah itu favorit atau tidak, masyarakat yang menentukan. Tidak ada kami menentukan sekolah itu favorit atau tidak. Bagi saya selaku penanggung jawab pendidikan, semua sekolah itu sama. Hanya tinggal bagaimana pihak sekolah memanajemen dan mengelola sekolahnya,” ucapnya, Sabtu (1/7) lalu.
Dirinya menyebut, jika pihak sekolah kompak menunjukkan pada masyarakat kalau sekolah yang mereka kelola dapat memberikan pendidikan dan sarana yang baik pada anak didik, maka masyarakat tentu akan menilai sekolah tersebut sebagai sekolah yang baik.
Selain itu lanjutnya, apabila pengelolaan sekolah yang baik dan efektif bisa dilakukan, tentunya seluruh sekolah akan memiliki kualitas yang bagus. Sehingga, pemerataan mutu pendidikan yang pihaknya targetkan selama ini bisa tercapai. Apalagi saat ini, penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan dengan menggunakan sistem zonasi, sehingga dari sisi peserta didik berkualitas, tidak akan terjadi penumpukan di satu sekolah saja.
”Dengan sistem zona, akan tersebar para calon peserta didik yang beprestasi, yang tadinya hanya menuju satu sekola yang dianggap masyarakat favorit, sekarang tidak. mereka akan tersebar, sesuai dengan wilayah tempat tinggal mereka masing-masing. Sehingga dengan meratanya peserta didik beprestasi, tentunya akan mengangkat kualitas sekolah-sekolah lain,” imbuhnya.
Suparmadi menegaskan, tengah menuntut ppara kepsek dan dewan guru untuk membenahi dan meningkatkan kompetensi sekolahnya. Sehingga berbagai kegiatan yang dilaksanakan disekolah dapat berjalan dengan baik sehingga penilaian masyarakat terhadap sekolah tersebut bisa meningkat.
”Apalagi guru kan pendidikannya sama, kepseknya juga, fasilitasnya juga sama. Sekarang tinggal bagaimana mengelola sekolahnya,” tandasnya. (sei/gus)