SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 06 Juli 2017 17:17
Puluhan Pendaftar Gugur, Banyak yang Kecewa
LIHAT PENGUMUMAN: Sejumlah orangtua/wali calon siswa saat melihat pengumuman PPDB di SMPN 2 Sampit, Rabu (5/7).(SERA DIYA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Pengumuman hasil pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP sederajat dimulai serentak Rabu (5/7).Para pelajar lulusan SD di Kota Sampit berbondong-bondong memenuhi halaman sekolah pilihan mereka. Puluhan pendaftar gugur karena melebihi kuota.

Sekolah yang selama ini dianggap favorit, seperti SMPN 1 Sampit dan SMPN 2 Sampit, paling dipadati pendaftar. Meskipun PPDB menggunakan sistem zonasi, pihaknya tetap menerima pendaftar dengan jumlah melebihi kuota bangku yang tersedia di sekolah itu.

Ketua Panitia PPDB SMPN 1 Sampit Sri Susana mengatakan, sekolah tersebut menerima pendaftar sebanyak 346 siswa. Padahal, kuota kursi yang tersedia hanya untuk 288 siswa.

”Yang mendaftar di tempat kami ada 346 siswa, sementara yang lolos hanya 288 orang, sesuai kursi yang tersedia,” katanya, Rabu (5/7).

Dari total pendaftar, 90 persennya disaring melalui lokasi tempat tinggal mereka. Semakin dekat lokasi sekolah, semakin tinggi kemungkinan masuk. Meski begitu, pihaknya tetap mengikuti aturan dengan menyediakan kuota 10 persen untuk peserta didik di luar zonasi, dengan syarat memiliki prestasi, baik akademik maupun non-akademik.

Begitu pula dengan SMPN 2 Sampit. Sekolah yang lokasinya berdampingan dengan SMPN 1 Sampit tersebut juga kelebihan pendaftar, sehingga harus menggugurkan banyak calon pendaftar. Kuota bangku di sekolah itu hanya 256 siswa baru.

”Total formulir yang keluar ada 339, yang mengembalikan 328 dan yang diterima dari sistem zonasi total 230 siswa dan  siswa yang lolos berdasarkan kuota prestasi akademik dan non akademik di luar zonasi 26 siswa,” kata Ketua Panitia PPDB SMPN 2 Sampit, Elli Herawati.

Perhitungan tersebut, lanjutnya, disesuaikan dengan peraturan yang memang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu 90 persen peserta didik yang berdomisili di sekitar sekolah. Sebesar 10 persennya untuk jalur prestasi di luar zonasi.

Untuk perhitungan yang adil, Elli menuturkan, pihaknya menggunakan GPS untuk memastikan seberapa jauh lokasi tempat tinggal pendaftar dari sekolah. Tercatat, dalam kuota zonasi, siswa yang masuk ke sekolah mereka paling jauh jaraknya 2,9 km dari SMPN 2 Sampit.

”Yang pasti ada tim yang menilai untuk memutuskan pendaftar yang lolos. Intinya, yang lolos itu persyaratannya dihitung dari zonasi sebagai persyaratan utama, lalu nilai akademik USBN peserta dan usia. Berdasarkan hal tersebut, digrade keseluruhannya untuk mendapatkan hasil akhir peserta yang lolos,” jelasnya.

Usia, lanjutnya, termasuk yang cukup menentukan. Semakin tua usianya, pendaftar akan didahulukan daripada yang usianya kurang beberapa bulan dari usia standar pelajar tingkat SMP. Pengumuman itu dilakukan secara transparan dan mengikuti peraturan yang ditetapkan.

Elli berharap peserta yang lolos masuk SMPN 2 Sampit segera melengkapi berkas sehingga bisa mulai sekolah dengan tenang. Pihaknya dari SMPN 2 Sampit mengemban amanah negara untuk memberikan pendidikan sebaik-baiknya bagi para siswa. Hal tersebut akan mereka laksanakan.

”Sementara untuk yang belum diterima,  mohon untuk segera mencari sekolah lainnya. Jangan putus asa dan menyerah, karena semua pelajar berhak dan harus sekolah selama 9 tahun,” pungkasnya. (sei/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers