SAMPIT – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sampit membuka program studi (prodi) baru, yakni kewirausahaan. Ini ditandai dengan diterimanya salinan keputusan tentang izin pembukaan prodi oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek) Republik Indonesia.
Ketua STIE Sampit HM Thamrin Noor menjelaskan, pihaknya telah menggagas itu sejak setahun yang lalu. Kini, hal itu terwujud. STIE Sampit siap menelurkan wiraswasta andal dan akan segera dimulai pendaftarannya tahun 2017 ini.
”Dengan adanya SK Menristek Nomor 277/ KPT/1/2017 ini, kami sangat bersemangat. Prodi manajemen sudah berjalan dengan baik. Kini giliran prodi kewirausahaan ini yang akan kami sebarkan ke masyarakat,” ujar Thamrin, ditemui di kampus STIE Sampit, di Jalan Walter Condrad, Sampit, Kamis (6/7).
Thamrin tak memungkiri di dunia kerja saat ini lulusan strata 1, justru banyak yang menganggur. Menurut Thamrin, ini terjadi lantaran perguruan tinggi saat ini tak memikirkan pemecah masalahnya. Mayoritas sarjana berparadigma mencari kerja. Padahal, yang dibutuhkan kini bukan itu.
Banyak sektor usaha di Kalimantan Tengah, khususnya di Kotawaringin Timur belum digarap. Peluang inilah yang tidak dimanfaatkan maksimal oleh para sarjana sekarang. Sebab itu, STIE Sampit mencoba mengubah pola pikir itu melalui prodi kewirausahaan.
”Kami mencoba menyampaikan perkembangan apa yang diperlukan dunia kerja dan usaha kini. Kami akan terapkan keilmuaan ini dan siap menghasilkan pengusaha-pengusaha andal, ” imbuhnya.
Selaku perguruan tinggi yang sudah banyak menetaskan sarjana terserap dunia kerja, STIE Sampit tentu sangat serius menggarap prodi kewirausahaan ini. Dibuktikan telah dilakukannya kajian teknis dan penelitian ke perguruan tinggi di Indonesia. Di lain sisi, dalam perkuliahan telah dipraktikkan berbagai kegiatan wirausaha oleh mahasiswanya. Dan semuanya sukses.
STIE Sampit, menargetkan, tahun pertama dibentuk prodi kewirausahaan ini segala sarana dan prasarana kampus sudah memadai. Dukungan dari pemerintah kabupaten pun, dalam bersinergi mencapai tujuan menciptakan lapangan kerja di Kotim diperlukan.
STIE Sampit menjadi perguran tinggi pertama di Kalimantan Tengah yang menyediakan prodi kewirausahaan. Di Kalimantan, hanya ada empat perguran tinggi.
”Output-nya akan tercipta pengusaha, motivator bisnis yang andal. Bahkan kami bertekad akan menjadikan STIE Sampit sebagai pusat bisnis, dan siap menularkan semangat ini ke perguran tinggi lainnya, ” tutup Thamrin. (soc)