SAMPIT – Guna memberikan pencerahan, penyegaran, dan perkembangan dunia pendidikan agar lebih baik lagi, puluhan kepala sekolah, terutama untuk jenjang SMA dan SMK di Kotim dimutasi. Menariknya, mutasi para abdi negara itu bertepatan dengan awal masuknya tahun pelajaran 2017/2018.
Kepala Disdik Provinsi Kalteng H Slamet Winaryo melalui sekretaris H Gazali Rahman mengingatkan kepada kepala sekolah yang telah menerima jabatan baru, hendaknya segera melakukan penyesuaian, salah satunya mengurus mengenai laporan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
”Kami harapkan yang telah menerima jabatan baru segera melakukan penyesuaian. Kami harapkan juga mengenai dana BOS itu juga segera dilakukan pembenahan, karena untuk laporan triwulan berikutnya,” katanya pada acara sertijab di aula merah putih SMKN 2 Sampit, Selasa (11/7).
Adapun kepala sekolah yang menerima jabatan baru, di antaranya SMAN 3 Sampit Livenur Hasby sebelumnya Kepala SMAN 1 Cempaga, SMAN 4 Sampit Ananto Wibisono menggantikan Rakimin Sugiarto yang sekarang menjabat Kepala SMAN 1 Kotabesi, SMAN 1 Cempaga dijabat M Toyeb sebelumnya guru SMAN 1 Sampit, SMAN 1 Cempaga Hulu dijabat Haris sebelumnya Kepala SMAN 1 Antang Kalang.
Kemudian, Kepala SMAN 1 Antang Kalang dijabat Sirotim Mujahidin yang sebelumnya guru SMAN 2 Sampit, SMAN 1 Mentaya Hilir Utara Syarifendy menggantikan Guntur bakal pensiun, sedangkan SMA PGRI 1 Sampit yang sebelumnya dijabat Syahrifendy digantikan Akhmad Santri yang merupakan guru SMAN 4 Sampit. Sedangkan SMKN 4 Sampit Ester digantikan Sirojudin dan SMKN 2 Mentaya Hulu di Tanjung Jariangau Rustam.
Kepala Disdik Kotim Suparmadi menginginkan agar kepala sekolah yang telah menduduki jabatan baru menjalankan amanah sebaik-baiknya. Menurutnya, mutasi itu ada yang suka dan kecewa.
”Rotasi jabatan itu hal biasa saja terjadi bagi kita yang aparatur sipil negara (ASN). Namun, itu hendaknya jangan dijadikan sebagai persoalan, melainkan bagaimana kita bisa mendedikasikan diri untuk dunia pendidikan, khususnya di Kotim ini. Apalagi Kotim sebagai barometernya pendidikan di Kalteng,” kata mantan Kepala Dispenda Kotim ini. (fin/ign)