KUALA KURUN – Derita para korban banjir yang terjadi di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tidak hanya merelakan rumahnya terendam air. Mereka juga harus dihadapkan dengan serangan penyakit, pascabanjir.

”Ada dua posko kesehatan yang kita dirikan yakni di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan Kelurahan Tewah, tercatat 48 jiwa yang merupakan korban banjir telah datang ke posko, dengan beragam keluhan penyakit,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gumas Maria Efianti kepada Radar Sampit, Senin (17/7) pagi.

Dia menuturkan, mayoritas korban banjir yang datang berobat ke posko itu adalah anak-anak. Keluhan penyakit yang mereka sampaikan pun beragam, seperti, diare, sakit kepala, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kulit.

”Memang pascabanjir ini, banyak penyakit yang menyerang korban banjir tersebut, seperti diare dan penyakit kulit. Bahkan, kita juga mengharapkan korban banjir untuk menghindari bekas genangan air, karena itu menjadi wabahpenyakitdemam berdarah dengue (DBD),” terangnya.

Mengantisipasi banyaknya para korban yang terserang penyakit, lanjut dia, pihaknya telah menyiapkan stok obat-obatan untuk korban. Selain itu, pihaknya juga memberdayakan petugas puskesmas yang ada disetiap kecamatan yang terendam banjir.

”Kami telah memberitahukan kepada seluruh puskesmas, agar harus siap dan siaga, apabila terjadi bencana banjir di wilayahnya,” tutur dia.

Pascabanjir, tambah dia, tim dari Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) juga telah datang dan turun langsung ke lapangan untuk memantau titik banjir, sehingga nantinya mereka bisa memastikan dukungan apa yang diberikan untuk Dinkes Gumas.

”Tim dari Dinkes Provinsi sudah datang. Mereka melakukan pendataan terkait bantuan apa yang proritas diberikan untuk para korban banjir ini,” pungkasnya. (arm/ign)