SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Sabtu, 07 November 2015 12:01
Sedotan Plastik Disulap Jadi Tikar
KREATIF: Darmawanti (54) ketika sedang menganyam tikar yang dibuatnya dari bahan sedotan plastik bekas.

NANGA BULIK – Sampah sedotan plastik bagi sebagian orang tidak dihiraukan bahkan dibiarkan berserakan begitu saja.

Namun bagi nenek Darmawati (54), sampah sedotan bekas minuman ini justru menjadi barang bernilai seni nan cantik dan bermanfaat. Ditangan Darmawati, sedotan disulap menjadi sebuah tikar berwarna-warni.

Nenek warga di Jalan Raden Paru RT 5 Desa Kujan Kecamatan Bulik ini, tinggal bersama anak dan cucunya.

Di waktu luang sembari mengasuh sang cucu, ia membuat anyaman tikar berbahan baku sedotan plastik yang didapatnya dari pedagang jajan di sekolah-sekolah dan yang berserakan di jalan.

Untuk menjadikan satu tikar berukuran 2 x 3 meter, Darmawati memerlukan sedikitnya 2000 batang sedotan. Bahan lain yang digunakan adalah jarum dan lilin sebagai pengganti lem untuk menyambung sedotan plastik.

"Tikar ini belum dijual, hanya dipakai sendiri. Karena membuatnya juga cuma di waktu luang, belum fokus membuat banyak," ucapnya.

Darmawati mengaku sejak remaja dulu ia sudah terbiasa menganyam tikar untuk membantu orang tua. Ketika itu, tikar dan bakul (tas anyaman) sangat dibutuhkan untuk memanen padi atau pun alas menjemur padi.

Dulu, bahan baku membuat tikar adalah tanaman purun yang biasa tumbuh di rawa-rawa, setelah marak perkebunan sawit, banyak rawa mengering berubah jadi lahan sawit dan tanaman purun sulit didapat.

"Menggunakan bahan purun memang mudah menganyamnya, tapi pewarnaannya terbatas dan pengolahannya cukup rumit. Kalau sedotan selain mudah didapat , warnanya juga beragam dan harus disambung," tuturnya.

Selain membuat tikar dari sedotan, ia juga sering mengolah kemasan minuman gelas dan bungkus plastik minuman kopi instan menjadi sebuah tas.

Sebenarnya banyak warga Kujan dan Nanga Bulik yang terampil mengolah limbah plastik seperti ini. Sayangnya hingga kini, pemerintah daerah belum melirik para penyelamat lingkungan yang mampu menciptakan barang seni bernilai ekonomis ini, baik melalui pembinaan maupun bantuan pemasaran. (mex/fm)

loading...

BACA JUGA

Senin, 18 November 2024 12:32

Masyarakat Kompak Wujudkan Pilkada Damai

SAMPIT – Suasana penuh semangat dan keceriaan menyelimuti Taman Kota…

Senin, 11 November 2024 16:17

TBBR Siap Wujudkan Pilkada Damai 2024

KUALA PEMBUANG - Organisasi masyarakat adat yang tergabung dalam Tariu…

Jumat, 08 November 2024 10:40

Pemkab Lamandau Gelar Kejuaraan Voli Antarpelajar

NANGA BULIK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau menggelar…

Jumat, 08 November 2024 10:39

Sukamara Kembangkan Olahan Udang Vaname dan Bandeng

SUKAMARA - Dengan adanya lomba kreasi masakan khas Sukamara  berbahan…

Jumat, 01 November 2024 15:17

Apdesi Kotim Siap Bersinergi

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menaruh harapan besar…

Rabu, 30 Oktober 2024 13:14

Dermaga Terapung Tempat Rekreasi dan Bongkar Muat

SUKAMARA - Keberadaan dermaga terapung atau kubus apung yang disediakan…

Jumat, 25 Oktober 2024 10:51

Dermaga Apung Dipasang di Kawasan Pelabuhan Pasar Inpres

SUKAMARA - Kawasan pelabuhan Pasar Inpres Sukamara mulai dilakukan penataan…

Rabu, 16 Oktober 2024 12:21

Pemdes Sekabupaten Sukamara Gelar Rakor

SUKAMARA - Kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Pemerintahan Desa (Rakor Pemdes)…

Selasa, 15 Oktober 2024 13:05

Warga Diminta Patuhi Pelaksanaan Operasi Zebra

SUKAMARA – Kepolisian Resor (Polres) Sukamara melaksanakan apel gelar pasukan…

Jumat, 11 Oktober 2024 10:29

Debat Publik Paslon akan Digelar Dua Kali

SUKAMARA- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukamara akan melaksanakan debat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers