SAMPIT-Kalangan DPRD Kotim meminta, agar kenaikan tarif air bersih yang dikenakan terhadap pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dharma Tirta Sampit, bisa diimbangi dengan peningkatan pelayanan. Beberapa tahun teakhir mereka menilai, kualitas pelayanan kepada pelanggan PDAM dinilai masih rendah.
"Kalau naik tarifnya ya harus diperbaiki pelayanannya. Kualitas air yang masih sering keruh itu harus bisa diatasi. Begitu juga distribusinya yang kadang macet itu jadi harus bisa diselesaikan,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotim Muhammad Shaleh, kepada Radar Sampit, kemarin.
Politikus PAN Kotim ini juga menilai, kebijakan menaikkan tarif dasar PDAM di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang mengalami penurunan seperti sekarang ini, memang tidak tepat. Namun diakuinya, ternyata kebijakan itu sudah tertuang dalam peraturan bupati Kotim.
"Intinya kalau memang tidak bisa memperlihatkan perbaikan pelayanan kepada masyrakat maka bisa saja kita minta kebijakan itu dievaluasi lagi. Dan jajaran manajemennya harus dievaluasi juga,"imbuh Shaleh.
Dirinya juga menegaskan, kinerja PDAM selalu akan jadi penekanan pihaknya di DPRD Kotim, apalagi penyertaan modal dari Pemkab Kotim nilainya sudah miliaran rupiah, kepada perusahaan daerah tersebut.
Shaleh juga meminta, agar salah satu persoalan klasik di PDAM, seperti halnya pecah pompa penyaluran air, harus bisa diatasi dengan baik ke depannya.
”Kejadian sepeti itu kan sudah tentun bisa diprediksi, karena tenaga teknis sudah disiapkan. Jadi intinya kami menekankan profesionalisme dalam melaksanakan pekerjaan serta pelayanan,” tandasnya. (ang/gus)