SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 03 Agustus 2017 17:45
Pembakar SD Itu Sudah Dibidik Polisi, Begini Pengakuan Tetangganya..
SERING DICARI: Gang Setia, tempat tersangka Sry bermukim. Warga mengaku jarang melihatnya selama peristiwa itu terjadi.(DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Seorang tersangka pembakar sekolah dasar di Kota Palangka Raya, Sry (48), ternyata sudah dicurigai polisi saat rentetan kebakaran terjadi. Orang yang mengenalnya kaget. Di lingkungan tempat tinggalnya, Sry dikenal jarang berkomunikasi.

Radar Sampit mencoba melacak jejak dan alibi tersangka pembakar sekolah itu di kediamannya, Jalan Mendawai Induk Gang Setia, Rabu (2/8). Hasilnya, alibinya sangat lemah. Warga jarang melihatnya selama peristiwa itu terjadi.

Meski polisi menyebut profesinya sebagai korlap wartawan sebuah tabloid, selama ini dia memang dikenal sebagai warga golongan ekonomi lemah alias tak mampu. Hal itu juga menggambarkan, pelaku utama memanfaatkan kelemahan pelaku lapangan untuk merancang dan menjalankan strategi jahat yang meresahkan dalam sebulan terakhir.

Polda Kalteng sebelumnya menetapkan Sry sebagai tersangka dalam kasus pembakaran tiga sekolah bersama FA (42). Kedua pria itu mengaku diperintah seseorang berinisial HG yang diduga otak rentetan kasus pembakaran SD itu. Mereka dibayar Rp 500 ribu yang dibagi dua serta seluler. HG masih dalam buruan aparat.

Berdasarkan penuturan warga Jalan Mendawai, Sry memang sering terlihat di rumah milik MH di gang tersebut. Namun, dia bukan dikenal sebagai korlap wartawan seperti keterangan polisi. Warga selama ini mengenalnya sebagai pencari makan ternak babi. Pekerjaannya serabutan alias tak tetap.

”Dia sering beli rokok dan kadang-kadang tinggal di rumah MH. Memang benar warga sini dan berdomisili di Jalan Mendawai Gang Setia, tapi hanya kadang-kadang (jarang terlihat, Red),” ungkap Arman, warga sekitar saat Radar Sampit memperlihatkan foto Sry.

Menurut Arman, Sry jarang berkomunikasi dengan warga. Dia hanya sesekali bertegur sapa. Itu pun saat membeli rokok atau kopi bungkusan. ”Jarang dia (Sry, Red) ngobrol. Terakhir datang akhir bulan lalu (Juli, Red) dengan dua orang,” tuturnya.

Berdasarkan keterangan kepolisian sebelumnya, Sry berperan membakar SDN 4 Langkai dan membantu pembakaran SDN Langkai 5. SDN 4 Langkai di Jalan Wahidin Sudirohusodo dibakar pada 21 Juli lalu. Dua ruangan hangus. Sedangkan SDN Langkai 5 di jalan yang sama, dibakar beberapa jam setelahnya dan menghanguskan 9 ruangan.

Mengacu keterangan warga yang mengenalnya, alibi Sry sangat lemah saat peristiwa itu terjadi. Dia tak terlihat ada di lingkungan sekitar. Hal itu kian mempertegas penyelidikan polisi bahwa dia merupakan salah satu pelaku lapangan.

Arman menuturkan, usai peristiwa kebakaran di sekolah yang menggemparkan dan membuat banyak orang geram, Sry memang sering dicari polisi. Namun, dia mengaku tak tahu alasannya. Apalagi selama ini Sry juga tak pernah berbuat onar di lingkungan tersebut. Dia juga baru tahu Sry berprofesi sebagai wartawan.

”Baik saja orangnya. Sry kalau datang ke Mendawai tidur di rumah MH. Paling (lama) dua malam. Kami tak menyangka bahwa Sry adalah (salah satu) pelaku pembakaran,” ucap pria berusia 40 tahun ini.

Lebih lanjut Arman menuturkan, kemungkinan besar Sry bersedia membakar sekolah karena terdesak kebutuhan ekonomi. Pekerjaan yang digelutinya selama ini sebagai pencari makan ternak penghasilannya rendah dan tak menentu. ”Mungkin saja itu terjadi karena faktor ekonomi,” katanya.

Warga lainnya, Nazwa, mengaku mengenal Sry. Namun, dia jarang berkomunikasi dan sering membeli rokok seharga Rp 9 ribu isi 20 batang. ”Orangnya tidak pernah bicara banyak dan sering membeli rokok. Kami tak menyangka dia salah satu pelakunya. Tapi, ekonominya memang lemah dan kerjanya serabutan,” ucapnya. 

Sementara itu, Ketua RT O2/RW 04 Wiwin menegaskan, Sry memang warganya. Pria itu pernah memiliki seorang istri, namun akhirnya cerai.

”Saya pribadi percaya (Sry bersedia membakar sekolah) karena faktor ekonomi. Apalagi Sry agak ngelantur dan kadang tidak nyambung kalau ngobrol,” ujarnya.

Pengakuan tersangka dibayar sebesar Rp 500 ribu sebelumnya oleh sejumlah kalangan dinilai agak janggal. Pasalnya, melakukan tindak kriminal dengan skala besar yang menyita perhatian orang banyak tersebut, perlu keberanian dan perencanaan matang. Risiko yang ditimbulkan juga sangat besar, tak sebanding dengan uang sebesar Rp 500 ribu dan seluler.

Sementara itu, saat Radar Sampit mendatangi kediaman MH, rumah yang disebut-sebut tempat Sry menginap, MH justru membantahnya. Wanita ini mengaku tak kenal dengan Sry.

”Saya tidak kenal. Siapa itu Sry? Tidak ada urusan. Silakan kalian cari keluarganya,” katanya dalam bahasa daerah.

Wanita berkaca mata ini mengaku tidak tahu keluarga asli Sry. Dia tak ingin berurusan terkait hal tersebut. ”Maaf saya tidak kenal dan di rumah ini bukan rumah Sry,” tegasnya.

Secara terpisah, Kapolda Kalteng Brigjend Pol Anang Revandoko memerintahkan jajarannya mengungkap kasus kebakaran tersebut. Saat ini pihaknya masih dalam proses penyelidikan dan pengembangan. ”Kita masih penyelidikan dan berusaha untuk menangkap HG,” ujarnya singkat. (daq/ign)

 


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Jumat, 09 Mei 2025 17:22

Peningkatan Jalan Kandan–Camba Tertunda

SAMPIT — Warga Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali…

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers