SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) memastikan ketersediaan anggaran untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kotim aman. Anggaran sebesar Rp 2 milliar telah disiapkan melalui dana tak terduga untuk operasional penanggulangan tahun ini.
”Masalah anggaran tidak jadi masalah. Selain dana operasional di SOPD terkait, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar dari dana tak terduga yang bisa digunakan dalam keadaan darurat,” kata Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnoor, pekan lalu.
Halikin menuturkan, anggaran tersebut baru bisa dicairkan setelah dilakukan penetapan status dan harus melalui persetujuan bupati. Posnya masih di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Dengan kondisi sekarang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) boleh mengajukan pencairan dana demi kelancaran operasional mereka, baik dalam pemadaman kebakaran maupun posko.
”Kalau anggaran tersebut habis, BPBD masih bisa mengajukan pada perubahan anggaran nanti. Jadi, tidak ada lagi alasan tidak bisa turun ke lapangan karena tidak ada anggarannya,” katanya.
Sementara itu, hingga Minggu (6/8), tim gabungan masih berupaya memadamkan kebakaran yang melanda dua desa di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, yakni Desa Sohor dan Basirih Hilir. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Sutoyo mengatakan, kebakaran sejak Selasa (1/8) lalu itu masih sulit dipadamkan. Lahan yang terbakar semakin luas, mencapai 80 hektare.
Tim gabungan terdiri dari 55 anggota yang berasal dari 19 instansi dan organisasi terkait, seperti BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Kodim 1015/sampit, Koramil, Polsek, Manggala Agni, BKSDA Pos Sampit, Balakarcana Kecamatan, dan lain-lain.
”Kami masih banyak kekurangan peralatan untuk pemadaman dan kendaraan untuk operasional. Tapi, kami tetap berusaha melakukan pemadaman dengan memaksimalkan peralatan yang ada. Sebagian dari tim terpaksa menggunakan kendaraan pribadi mereka,” ujar Sutoyo. (vit/ign)