SAMPIT – Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah diberangkatkan, Minggu (13/8). Bupati Kotim Supian Hadi mengingatkan agar JCH saling membantu dan menghindari sifat takabur atau sombong, serta sifat tidak terpuji lainnya selama berada di Tanah Suci.
”Sebagai manusia kita jangan sombong dan takabur. Jangan merasa paling benar dan mampu. Kita harus saling membantu dalam kondisi apapun, karena siapa pun bisa mendapat kendala. Kalau hari ini orang lain, tidak menutup kemungkinan besok bisa kita yang terkendala. Karena itu, kita harus saling membantu,” kata Bupati Kotim Supian Hadi saat memimpin pelepasan JCH Kotim di kompleks Islamic Center Sampit.
Supian menuturkan, bagi umat muslim, Mekkah merupakan tempat yang diberkati Allah SWT. Segala perbuatan dan sifat buruk yang dilakukan di sana akan dengan cepat mendapat balasannya. Banyak orang yang telah mengalami hal tersebut ketika menjalankan ibadah di Mekkah, termasuk dirinya sendiri.
Besar atau kecil balasan tersebut, lanjutnya, merupakan bentuk teguran Allah SWT yang harus menjadi pelajaran bagi seluruh umat muslim. Dia berharap JCH Kotim yang diberangkatkan tahun ini tidak mengalami kendala apapun dan bisa menjalankan ibadah dengan lancar, serta pulang ke Tanah Air dengan selamat dan sehat.
Dia juga mengingatkan JCH untuk selalu mematuhi dan memperhatikan setiap arahan yang diberikan petugas dan pendamping. Tidak melaksanakan kegiatan sendiri dan tanpa seizin petugas, karena rawan terpisah dari rombongan, serta selalu menjaga kesehatan dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan.
”Para jamaah harus bisa memanfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada nilai-nilai Ilahi dan senantiasa membersihkan jiwa dan hati dengan amalan dalam ibadah haji. Pelihara sikap dan pergaulan dengan sesama jamaah di Tanah Suci, memberikan nilai positif dan selalu membawa kebajikan,” ujarnya.
Supian meminta JCH turut mendoakan kehidupan bangsa dan negara, khususnya Kotim, agar selalu berada dalam keadaan aman, kondusif, dan masyarakat sejahtera. Kemudian mendoakan agar seluruh komponen pemerintahan bisa memahami dan bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing, sehingga dapat memberikan pelayanan dengan baik pada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kotim Samsudin mengatakan, tahun ini ada 183 JCH yang diberangkatan, terdiri dari 77 laki-laki dan 106 perempuan. Jumlah itu sebenarnya sudah berkurang banyak dari jumlah JCH yang masuk keberangkatan tahun ini, yakni 210 orang. Namun, karena berbagai alas an, 27 JCH memilih menunda keberangkatan.
JCH tertua ada satu orang, yakni atas nama Khasanah Petah Abdul Wahab binti Petah yang berusia 75 tahun, kelahiran 1941. Sedangkan yang paling muda 25 tahun, atas nama Nailanisa Jailani binti Haji Jailani, kelahiran 1992.
JCH Kotim masuk dalam kloter 11 keberangkatan pada gelombang kedua, sesuai pengundian keberangkatan haji Indonesia. Mereka diberangkatkan menggunakan 5 unit bus menuju asrama haji Al-mabrur Palangka Raya, dengan lama perjalanan sekitar 4 jam. JCH akan mulai masuk ke asrama sekitar pukul 13.00 WIB.
Selanjutnya, Senin (14/8), rombongan JCH akan diterbangkan melalui embarkasi Antara Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menuju Bandara Syamsudinnoor Banjarmasin, kemudian diterbangkan ke Tanah Suci. Setelah ibadah haji selama 1 bulan, diperkirakan para jamaah akan kembali ke Tanah Air pada 24 September mendatang. (vit/ign)