SAMPIT -Anggota Komisi III DPRD Kotim Nono Magat mendesak agar Pemkab Kotim terlibat mengawasi perdagangan lem, agar tidak disalahgunakan oleh konsumen usia anak-anak. Hal ini mengacu ramainya fenomena menghirup aroma lem, yang marak dilakukan kalangan anak-anak belakangan ini.
”Pemkab harus terbitkan edaran agar melarang penjualan lem kepada anak-anak. Karena saya melihat itu banyak disalahgunakan. Fenomena anak sekolah dasar yang mengelem itu, kian parah di Kotim,"ungkapnya, kemarin.
Dirinya menilai, fenomena ini terjadi juga tak lepas dari kurangnya pengawasan orang tua dan pihak sekolah, sehingga harus lebih diperketat lagi. Kalau dibiarkan, menurut Nono kondisi ini bisa merusak generasi masa depan, ditambah lagi maraknya peredaran narkoba, serta penjualan obat daftar G seperti zenith.
"Memang seperti ada klusternya. Kelas menengah ke atas itu diserang oleh sabu. Kelas pemuda dan remaja disusupi peredaran zenith. Sedangkan anak usia dini mulai dirasuk penggunaan lem untuk mabuk,"papar Sekretaris DPD Hanura Kalteng ini.
Persoalan demikian ini lanjutnya, harus jadi pekerjaan bersama semua pihak untuk memberantasnya. Pihaknya juga mendukung tegas agar pelaku atau pengedar yang merusak generasi diberikan hukuman seberat-beratnya.
"Generasi muda yang dirusak itu kita sinyalir sebagai upaya untuk melemahkan bangsa. Karena bangsa ini pilar sebenarnya ada di generasi muda. Kalau itu sudah rusak, maka invansi dari pihak luar sangat mudah. Makanya kita perlu sadari, Kotim akan tersisihkan ketika kita semua membiarkan anak-anak kita terjerumus,"pungkas Nono. (ang/gus)