PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia memastikan pemerintah kota (Pemkot) dalam waktu dekat akan melakukan pembangunan sekolah. Direncanakan bangunan sekolah yang terbakar akan berdesain bertingkat dan diusahakan akan bisa digunakan tahun ini. Walaupun harus menggunakan dana bantuan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palangka Raya.

"Kami fokus akan mengganggarkan dari APBD karena peristiwa itu merupakan bencana, agar cepat bisa dikerjakan. Namun saya tegaskan sampai saat ini proses belajar mengajar tidak ada kendala dan untuk membangun direncanakan secepatnya.Kontruksi dibangun bertingkat," ungkap Riban Satia belum lama ini.

Riban menyebutkan Dinas Pendidikan Kota dan Dinas Perumahan Pemukiman Kota telah mendesain dan menghitung dalam mengganggarkan pembangunan. Perhitungan dilakukan agar bangunan sekolah bisa ditata dan tak hanya dipikirkan 10-20 tahun tetapi sampai 50 tahun kemudian.

"Saya ingin bangunan itu ditata kembali biar lebih nyaman dan kedepan tak berfikir 10-20 tahun tetapi saya berfikir 50 tahun. Untuk dana dari APBD dan tetap membuka diri kalau ada dana dari luar maka itu target sudah tahun ini bisa dipakai untuk aktivitas pembelajaran di sekolah tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut Riban membeberkan pemerintah kota akan terus berusaha secepat mungkin bangunan dibangun kembali. Tekad itu sebagai wujud nyata pemkot dalam meningkatkan program pendidikan di Kota Palangka Raya.

"Kita ingin cepat, ini tekad kami agar bisa secepat mungkin meningkatkan program pendidikan. Maka itu doakan dan dukung terus," ujarnya.

Riban menambahkan berdasarkan koordinasi pihak terkait pembangunan sekolah akan memakan waktu empat sampai lima bulan, sehingga bangunan bisa cepat pula digunakan dan membuat proses belajar mengajar kembali lebih nyaman dan fokus.

"Empat bulan mungkin pembangunan kalau segera bisa dibangun maka ditargetkan bisa cepat pula digunakan.Intinya berdasarkan desain kita bangun bertingkat bangunan sekolah tersebut," pungkas wali kota dua periode ini. (daq/vin)

TONO/RADAR SAMPIT

FOTO BERSAMA: Bupati Kotim H Supian Hadi, Ketua KONI Kotim Halikinoor beserta panitia dan peserta Sampit Biliar Open Turnamen Bupati Cup 2017.

Kotim Semakin Tertinggal

Ketua KONI Diminta Mundur jika Olahraga Tak Berprestasi ==== sub

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Supian Hadi menyayangkan seretnya prestasi olahraga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam beberapa tahun terakhir. Kotim semakin tertinggal dengan daerah lain. Padahal sebelumnya selalu menjadi kiblat olahraga di Kalimantan Tengah.

”Dulu banyak prestasi olahraga kita, mulai dari sepak bola, bola basket, bulu tangkis dan masih banyak lagi. Tapi sekarang kita justru tertinggal dengan daerah lain,” kata Supian Hadi saat membuka ”Sampit Biliar Open Turnamen Bupati Cup 2017” di Rumah Biliar Nine Ball, Sabtu malam (19/8).

Dari sisi anggaran, KONI Kotim—organisasi yang memayungi semua cabang olahraga— dalam beberapa tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Justu yang menjadi pertanyaan Supian, dengan anggaran yang besar Kotim sulit bersaing dengan daerah lain.

”Tahun ini anggaran KONI Kotim mencapai Rp 4 miliar lebih. Tahun depan diusahakan naik menjadi Rp 6 miliar lebih. Ini komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan prestasi olahraga di Kotim,” ungkap Supian.

Dengan peningkatan anggaran yang dialokasikan Pemkab Kotim untuk KONI, Supian berharap tidak ada alasan prestasi olahraga di  Kotim  tidak meningkat. Dia mendambakan kejayaan olahraga Kotim di masa silam bisa dikembalikan.

”Jika ini tidak mampu diwujudkan, saya minta Ketua KONI lebih baik mundur. Buat apa anggaran kita alokasikan besar tapi tidak ada prestasi yang membanggakan. Dulu anggarannya kecil tidak sampai satu miliar, tapi prestasi olahraga Kotim maju pesat,” tegas Supian.

Supian juga meminta KONI Kotim agar penunjukan ketua pengurus cabang (pengcab) olahraga yang dinaunginya tidak harus berasal dari mereka yang ahli di bidang olahraga. Tapi bisa ditunjuk siapa pun.

”Yang penting mereka yang akan jadi ketua pengcab harus punya komitmen untuk membantu meningkatkan prestasi olahraga. Saya tidak ingin mereka yang duduk di jajaran pengurus orientasinya hanya duit. Justru mereka yang terpilih menjadi ketua pengcab harus ikhlas dan rela mengeluarkan dana sendiri,” kata Supian.

Terkait even biliar yang diselenggarakan, Supian juga mengapreasiasi jajaran pengurus persatuan olahraga biliar (POBSI) Kotim yang aktif dalam menyelenggaran even. Diharapkan pengcab lainnya bisa melakukan yang sama untuk membantu peningkatan prestasi atlet.

”Jika ini open turnamen biliar perdana, kedepannya harus ada open turnamen kedua, ketiga dan seterusnya,” ucap Supian yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan peserta. (ton/ign)