SAMPIT – Tak hadirnya sejumlah anggota DPRD Kotim saat reses di daerah pemilihan (dapil) II merupakan potret buruk legislator. Hal itu juga memperlihatkan kalangan wakil rakyat tersebut masih meremehkan aspirasi konstituennya.
”Itu adalah salah satu sikap yang merusak citra lembaga. Kasihan masyarakat yang sudah menunggu mereka untuk hadir. Semestinya itu tidak perlu terjadi dan ini cerminan buruk yang sudah ditampilkan pada masyarakatnya sendiri,” kata Ahmad Yani, pengamat politik dan sosial di Kotim, Jumat.
Dia menyesalkan kejadian itu. Seharunya, hal tersebut tak terjadi karena DPRD sudah memiliki kerja yang terjadwal melalui badan musyawarah. Karena itu, mustahil jadwal reses itu tidak diketahui.
”Malah masyarakat yang menunggu mereka (anggota Dewan, Red). Tapi, itulah potret wakil rakyat kita, suka menyepelekan. Padahal, masyarakat sudah menyempatkan dan membagi waktu juga di tengah kesibukan. Jadi, lain hari kalau tidak ada warga, jangan terkejut,” kata Wakil Ketua DPRD Kotim periode 2004-2009 ini.
Menurutnya, stigma negatif terhadap tidak konsistennya anggota Dewan akan mnelekat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan masyarakat akan memberikan sanksi itu hingga kepada pelaksanaan pemilihan legislatif 2019 mendatang.
”Warga mau menyampaikan aspirasi saja tidak mereka hargai. Padahal, anggota Dewan itu bukan apa-apa kalau bukan masyarakat yang mengangkatnya, tapi ketika sudah duduk di lembaga masyarakat kian dilupakan. Yang ada kepentingan mereka sendiri,” kata Yani.
Menurutnya, reses sejatinya jadi urusan wajib anggota dewan. Melalui reses, aspirasi pembangunan bisa dihimpun. Dengan demikian, modal untuk pembahasan kebijakan anggaran sudah ada jika reses dilaksanakan dengan baik.
”Nah, di sini kita ragukan, apakah wakil rakyat itu bekerja memperjuangkan aspirasi atau tidak. Kalau ya, aspirasi apa? Dari mana dia tahu program itu kebutuhan masyarakat kalau tidak pernah hadir dalam reses,” tegas dia.
Seperti diberitakan, reses sejumlah anggota DPRD dapil II Kotim batal dilaksanakan. Tidak ada anggota DPRD dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang hadir saat itu. Hal tersebut membuat masyarakat yang sudah menunggu kecewa, Kamis (24/8).
Ada tujuh anggota Dewan yang sedianya hadir, namun hingga sore mereka tak juga muncul. Informasinya, para wakil rakyat tersebut sedang berada di luar kota. Anggota DPRD dari dapil II, di antaranya Hary Rahmad (Hanura), Rina Rahayu (PPP), William Novetra (Demokrat), Supriadi (Golkar), Muhammad Shaleh (PAN), Jhon Krisli (PDIP), Jainudin Karim (Gerindra), dan Deby Sartika (Nasdem). (ang/ign)