SAMPIT –Pasar eks Mentaya Theater yang mulai dibangun terancam mubazir. Pasalnya, sebanyak 163 pedagang dari total 360 pedagang kaki lima (PKL) menolak mengisi kios yang disediakan secara gratis tersebut.
Pedagang menolak karena kios di lantai I sebanyak 163 dan lantai II 93 pintu itu dianggap terlalu sempit. Meski demikian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kotim terus mengupayakan mengatasi keluhan pedagang.
”Nanti bisa diakali. Dua kios dijadikan satu pintu untuk satu pedagang, biar tambah luas. Kalau mereka tetap menolak, mohon maaf saja. Pemerintah sudah berupaya sebaik mungkin memenuhi keinginan mereka. Besok (hari ini, Red) akan dirapatkan di kantor dan permasalahan ini akan saya sampaikan kepada pimpinan,” kata Kasi Sarana Prasarana dan Retribusi Disdagperin Kotim Aulisisus, Minggu (3/9).
Untuk memastikan masalah tersebut selesai, lanjutnya, akan ada batas waktu limit bagi pedagang mengisi kios. Jika tidak, tempat berjualan itu akan diberikan kepada orang lain.
”Nanti ada batas waktu yang kita berikan agar pedagang segera mengisi kios yang sudah ada di pasar itu. Kalau tidak mau juga, masih banyak pedagang di luar sana yang ingin mendapat kesempatan sama. Jangan salahkan kalau tidak dapat tempat,” tegasnya.
Sementara itu, sebanyak 197 pedagang yang belum mendapat tempat dan masih berjualan di los/lapak di Pasar eks Mentaya Theater, nantinya akan direlokasi ke bangunan baru yang ditargetkan selesai Oktober mendatang.
”Batas waktu mengisi kios itu memang belum ditentukan. Namun, pada akhirnya semua harus tertata rapi. Akhir tahun ini, di los/lapak di pasar itu pasti akan dibongkar dan dikembalikan fungsinya untuk jajanan kuliner,” katanya. (mir/ign)