SAMPIT-Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli menyampaikan pandangannya terhadap keberadaan profesi wartawan, khususnya yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Menurutnya keberadaan insan pers ini memiliki posisi strategis dalam mendukung kemajuan daerah, sehingga dirinya beharap sinergisitas antara wartawan dan pemerintah bisa terus terjaga.
”Dalam usia PWI Kotim ke 25 tahun ini, semoga lebih mantap dan hubungan komunikasi dalam menyampaikan aspirasi, serta jadi penyambung informasi bisa lebih tajam lagi,” ungkapnya, usai menghadiri syukuran HUT Perak PWI Kotim, sekaligus Deklarasi anti Hoax di Kantor PWI Kotim di Jalan Ayani Sampit, kemarin.
Jhon mengakui, pekerjaan wartawan turun kelapangan bukanlah pekerjaan yang mudah. Menurutnya banyak yang harus dihadapai mereka demi menjadi penyalur informasi, termasuk berhadapan dengan para pejabat serta para politikus, dengan berbagai karakternya.
”Teman-teman wartawan juga kami harapkan tetap mengedapankan kode etiknya, dalam bekerja. Ini penting, agar segala produk pemberitaannya tidak mudah dipersoalkan secara hukum. Tetapi selama ini pemberitaan oleh teman-teman media selalu dalam jalurnya,”paparnya.
Sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif, Jhon juga mengungkapkan pihaknya siap dikritik oleh media, jika memang sesuai dengan faktanya, bahwa itu tidak benar. Namun dia mengingatkan, agar jangan sampai terpengaruh penyampaian informasi pola gaya media sosial, yang belakangan dipenuhi dengan Hoax (berita palsu).
Jhon mengingatkan, konflik dan gesekan di masyarakat bisa diciptakan melalui sebaran Hoax tersebut oleh oknum di dunia maya. Maka dari itu dia menyebutkan, peran wartawan di tengah gempuran media sosial itu tidak pernah tergantikan.
“Saya sebagai ketuas DPRD merasakan hubungan baik dengan kawan-kawan wartawan. Jadi tinggal pemantapan kedepannya, terutama hubungan antara pemerintah dan media massa. Ini penting, karena media dan wartawan punya andil besar dalam pengambilan keputusan di daerah,”pungkasnya.(ang/gus)