SAMPIT – Pernah menonton film Suicide Squad? Kumpulan superhero berlatar belakang penjahat. Ada satu adegan ketika sang penjahat fenomenal musuh Batman, Joker, menyiksa partnernya yang cantik, Harley Quin.
Penjahat berciri khas make-up tebal ala badut itu menggunakan alat terapi listrik yang ditempelkan ke kening Harley Quin. ”Aku tidak akan membunuhmu. Aku hanya akan menyakitimu dengan sangat-sangat buruk,” kata Joker sambil memainkan ujung alat terapi listrik itu dengan ajah menyeringai.
Nah, kini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit juga memiliki peralatan tersebut. Tapi, tentu saja bukan untuk menyiksa orang. Dan alatnya tak persis sama. Terapi listrik tersebut digunakan terhadap pasien gangguan jiwa. Alatnya disebut elektro convulsif therapie (ECT).
Cara kerja ECT, menimbulkan kejang pada penderita gangguan jiwa. Tindakan itu sebagai bentuk terapi pada pasien dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang ditempellkan pada pelipis.
”Setelah pasien menggunakan alat ini, mereka akan kejang. Kalau kejang artinya terapi yang dilakukan berhasil. Jika tidak, dosisnya harus dinaikkan lagi,” kata Dwi Harjo Suyanto, dokter kejiwaan RSUD dr Murjani Sampit, Senin (4/9).
Menurut Dwi, alat terapi itu dipakai pada pasien kejiwaan dengan perilaku agak berat, seperti percobaan bunuh diri, gaduh, mengamuk, tidak respons terhadap obat psikitri, panik, depresi, serta indikasi lainnya. Hasilnya memuaskan.
”Alat ini sudah kita gunakan kepada tiga pasien. Hasilnya, mereka membaik," kata Dwi Harjo.
Sementara itu, Direktur RSUD Murjani Denny Muda Pradana mengatakan, bahwa alat kesehatan itu masih langka. Kemungkinan di Kalteng hanya ada di Kotim. ”Alat ini satu-satunya di rumah sakit di Kalimantan Tengah,” kata Denny.
Menurut Denny, alat terapi itu sebenarnya sudah lama ada, diprogramkan melalui APBN pada 2012 lalu. Namun, baru sebulan ini dioperasionalkan setelah adanya ruang kejiwaan. Alat tersebut diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap penderita gangguan kejiwaan.
”Sudah banyak pasien yang membaik, terutama pasien yang pertama dirawat di sini sudah pulang semua, yang ada saat ini pasien baru semua," kata Denny. (ang/ign)