SAMPIT – Sejumlah pelanggan lama perusahaan daerah air minum (PDAM) Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kotim, mengeluh lantaran sudah beberapa minggu air tidak mengalir.
”Sudah satu bulan ini air PDAM Samuda di wilayah kami tidak mengalir. Kami ini pelanggan lama, sedangkan pelanggan baru lancar saja," kata Umar Mahmudin, pelanggan lama Jalan H Umar Hasyim Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan MHS, Rabu (6/9).
Menurut Umar, ada kabar beredar di masyarakat, bahwa PDAM Samuda melakukan pemasangan pipa baru di jalur H Umar Hasyim Samuda, sehingga air mengalir banyak ke pipa baru, sementara pipa lama tersendat, bahkan tidak mengalir.
”Informasinya entah itu dari oknum PDAM Samuda atau bukan. Yang jelas, kata oknum itu, apabila ingin air mengalir ke pipa pelanggan lama harus bayar setengah juta (Rp 500 ribu, Red) per pelanggan," ujar Umar.
Pelanggan lama lainnya, H Juhdiansyah, membenarkan bahwa di ruko tempat dia bekerja air PDAM tidak mengalir.
”Katanya, tengah malam air lancar mengalir, ternyata tidak juga mengalir. Bahkan, kran air dibuka sejak pagi hingga pagi lagi tetap saja air tidak mengalir," keluhnya via telepon.
Terkait adanya oknum PDAM Samuda yang meminta agar pelanggan lama membayar sejumlah uang supaya air bisa mengalir normal juga dibenarkan Haji Ijuh. ”Iya, memang ada yang meminta apabila bayar antara Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu, air lancar mengalir. Inilah yang kami protes kenapa pelanggan lama diperlakukan beda dengan pelanggan baru," tegasnya.
Sementara itu, Kepala PDAM Dharma Tirta Kotim Firdaus H Ranggan belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan pelanggan lama PDAM Samuda, karena berada di luar kota Sampit. Bahkan, sudah dicoba konfirmasi via pesan singkat belum juga ada tanggapan.
”Bapak tidak ada di kantor. Beliau di luar kota karena anaknya lagi sakit," kata salah seorang petugas PDAM Dharma Tirta Kotim yang meminta namanya dirahasiakan. (fin/ign)