SAMPIT-Ketua Komisi II DPRD Kotim Rudianur menegaskan, perhatian pemerintah kepada pasar-pasar tradisional wajib diberikan. Menurutnya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 mendatang, Pemkab Kotim hendaknya melakukan revilatlisasi pasar tradisional yang sudah lama tidak tersentuh pembangunan.
”Kami dari Komisi II ingatkan kembali pemerintah untuk melakukan pemberdayaan dan revitalisasi kepfda pasar tradisional. Kami melihat saat ini ada ancaman akan keberadaan pasar tradisional, seiring munculnya pasar-pasar modern,” ujarnya, kemarin.
Disebutkan Rudi, dari data yang dihimpun komisi II bahwa pasar tradisional di Kotim jarang mendapatkan sentuhan pembangunan, sehingga fasilitas dan infrastruktur pasar tradisional itu jadi kendala untuk pengembangan dan pemberdayaan.
“Ada pasar kalau harinya hujan berubah jadi kubangan. Nah ini jangan sampai terjadi, minimal pasar tradisional di kecamatan kondisinya sudah baik semua. Disdagpersin kami dorong untuk segera inventarisasi pasar yang harus kita prioritaskan untuk dibangun,”imbuh Politikus Partai Golkar Kotim ini.
Rudianur melanjutkan, pemberdayaan dan pembangunan pasar tradisional itu merupakan bentuk keberpihakan pemerintah daerah kepada ekonomi kerakyatan. Menurutnya ribuan warga Kotim bergantung hidupnya di sektor itu. Jadi menurutnya, apabila pemerinmtah tidak merealisasikannya maka selama ini jargon ekonomi kerakyatan itu hanya sekadar retorika.
”Kita minta apa yang jadi program ekonomi kerakyatan itu dibuktikan. Kita harus implementasikan bahwa keberpihakan kepada pemodal kecil bukan kepada pemodal besar, yang saat ini menginvasi Kotim melalui pembangunan pasar modern dan retail ,”pungkasnya. (ang/gus)