SAMPIT— Guna menunjang roda pemerintahan, Bupati dan Wakil Bupati Kotim memerlukan sekretaris daerah (sekda) yang piawai dalam berbagai hal. Diantaranya mengerti birokrasi pemerintahan, punya akses komunikasi yang baik dan luas dengan luar pemerintahan, dan loyal dengan pimpinan.
”Tiga syarat khusus dari saya dan mungkin juga bupati, terkait kriteria sekda yang kami inginkan dalam mendampingi kami selama melaksanakan roda pemerintahan,” kata Wakil Bupati Kotim M Taufiq Mukri, Senin (18/9).
Sistem pendaftaran ini terbuka bebas untuk siapa saja, yang penting memenuhi syarat dan ketentuan, dan dapat memenuhi tiga kriteria yang diharapkan. Namun, semua akan kembali pada hasil seleksi panitia. ASN asli Kotim yang memenuhi syarat dan berkompeten diharapkan dapat turut serta bersaing dengan pendaftar dari luar daerah.
"Memang jika bisa berharap putra daerah sendiri, sebab banyak yang potensial dan memenuhi persyaratan baik dari sisi usia, eselon dan kemampuan, namun karena ini terbuka untuk umum maka silakan ikuti proses perekrutannya," ujarnya.
Seingat Taufiq, calon yang memenuhi syarat umur diantaranya Halikinnor, Sanggul Lumban Gaol, Suparmadi, dan Jakatan. "Saya harapkan ASN di Kotim yang memenuhi persyaratan dan usianya mencukupi untuk dapat turut serta mendaftar," terangnya.
Halikinnor yang saat ini menjabat Plt Sekda Kotim menyampaikan, hingga saat ini belum melakukan persiapan untuk mendaftar, karena perlu pertimbangan dan perundingan bersama keluarga. Semenjak dirinya menjadi Plt sudah banyak waktu tersita untuk pekerjaan. Dirinya sering meninggalkan keluarga, bahkan sering pulang larut malam karena harus menyelesaikan pekerjaan. Dirinya sudah mendapat gambaran bagaimana tugas sekda saat ini.
“Risiko pekerjaan inilah yang akan saya komunikasikan terlebih dahulu dengan anak, istri, dan keluraga saya. Sebab sedikit banyaknya pasti akan melibatkan mereka,” jelasnya.
Untuk itu hingga saat ini dirinya belum dapat memastikan apakah akan mendaftar atau tidak, terlebih beban menjadi sekda cukup berat karena memang harus piawai dalam mengatur birokrasi dan menguasai berbagai lini.
“Tugas menjadi seorang sekda itu tidak mudah, meskipun baru sebentar menjadi Plt tapi sudah merasakan bagaimana bebannya menjadi seorang sekda sehingga harus dipersiapkan sebaik mungkin,” terangnya.
Untuk persyaratan secara keseluruhan, dirinya mengaku sudah memenuhi. “Sistem seleksinya terbuka siapa saja berhak untuk mendaftar dan memiliki peluang yang sama. Sejauh memang memenuhi syarat yang ditentukan, dan sebaik apa nantinya dalam melaksanakan tahapan seleksi,” pungkasnya. (dc/yit)