SAMPIT—Tim gabungan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terus bekerja maksimal menanggulangi bencana kebakaran di musim kemarau ini. Dengan terbatasnya peralatan pemadam api yang modern, pihaknya terpaksa memaksimalkan alat pemadam api portable.
Kepala Pelaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M Yusuf mengakui, belakangan ini dari 49 kejadian kebakaran memang hanya dapat dipadamkan sepertiganya saja. Sebab lokasinya banyak yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat, sehingga selama inii pihak berupaya memaksimalkan penanganan kebakaran dengan menggunakan alat pemadam portable
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memadamkan api, jika lokasinya tidak dapat dijangkau dengan alat pemadam truk, maka kami upayakan untuk memadamkan dengan alat portable. Sejauh dan semampu alat untuk memadamkan api,” ujarnya,Kamis (21/9).
Kendala lain lanjutnya, yakni sulitnya sumber air di sekitar tempat terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sehingga anggota di lapangan harus berupaya ekstra dalam mencari sumber air terlebih dahulu.
”Tim yang tergabung dari lintas instansi juga sering kali kewalahan untuk memadamkan api. Jadi jika ada titik yang sulit dijangkau kami langsung meminta bantuan helikopter untuk pengeboman air,” pungkas Yusuf.
Dirinya berharap agar dapat didukung jumlah personil dan alat, agar pemadaman api dapat dilakukan lebih maksimal lagi. Sebab selama ini, mereka cukup kewalahan menanganani kebakaran di dalam kota dan di luar kota,” pungkasnya. (dc/gus)