SAMPIT – Warga Jalan SPG, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, mengeluhkan keberadaan kandang dan pemotongan ayam di lingkungan tersebut. Lingkungan tersebut tergolong padat, sehingga kandang ayam dinilai meresahkan warga karena menimbulkan bau tak sedap.
”Baunya mengundang banyak lalat hingga masuk ke dalam rumah kami. Kasihan tetangga yang lainnya juga. Seharusnya sudah tidak ada kandang ayam lagi di lokasi padat permukiman penduduk. Kalau pun ada, tentunya harus izin RT hingga kelurahan,” kata Wiwid, warga setempat, Sabtu (7/10).
Terpisah, Suwarno (43) pemilik kandang ayam ketika dikonfirmasi, membantah keluhan warga tersebut. Dia menjelaskan, selama ini pihaknya tidak pernah menggunakan kandang ayam di rumahnya untuk peternakan ayam.
”Hanya sebatas penampungan ayam, bukan untuk pemeliharaan. Kami ini jualan ayam hidup, diambil dari Banjarmasin dan sekitar sini. Sering habis (terjual) ayamnya, kecuali ada yang enggak laku, baru kami simpan di kandang. Itu juga enggak lama akan terjual,” ujar Suwarno.
Dia kemudian memperlihatkan kandang ayamnya yang sudah kosong karena habis terjual. Meski demikian, Suwarno berjanji akan sering membersihkan kandang ayam miliknya, mencegah aroma tak sedap menyebar ke tetangga.
”Jadi, nanti akan dibersihkan agar tidak bau. Kalau ada yang mengeluhkan atau kritik biasa aja. Sudah lama memang saya menyadari. Kalau masalah kandang, saya rasa enggak (masalah) karena warga memahami semua dan lagi kami bukan pelihara ayam,” ujar Suwarno.
Suwarno mengaku bukan kali ini saja dia mendapat sorotan dalam menjalankan usahanya. Beberapa waktu lalu, petugas kebersihan datang ke tempatnya, karena ada yang melaporkan tempatnya merupakan tempat pemotongan ayam. Akan tetapi, dia membantahnya.
”Pernah didatangin petugas pembuangan sampah, mengira di sini pemotongan ayam, padahal bukan. Kami beli ayam hidup, kami jual juga hidup,” tegasnya.
Suwarno menuturkan, dia bukannya tak memahami keluhan warga. Namun, dia tak bisa berbuat banyak karena usaha itu sudah digelutinya selama 20 tahun.
”Sekarang cari pekerjaan sudah sulit. Istilahnya, kami sudah 20 tahun diam di sini. Kalau ada bau (ayam), saya menerima kritikan itu, nanti dibersihkan. Saat ini juga saya introspeksi diri, nanti akan saya perbaiki masalah ini agar tak dikeluhkan lagi,” pungkasnya. (mir/ign)