SAMPIT – Praktik jual-beli ruangan yang disinyalir terjadi di RSUD dr Murjani Sampit merugikan dan mengorbankan rakyat. Hal tersebut harus segera dihentikan. Manajemen rumah sakit didesak tegas terhadap oknum yang memanfaatkan sektor pelayanan publik untuk mengeruk keuntungan besar.
”Indikasi jual-beli ruangan, obat, maupun penunjang lainnya, seperti oksigen, bukanlah rahasia umum lagi. Itu semua sering terjadi di fasilitas pelayanan rumah sakit umum milik pemerintah daerah ini. Ini tidak boleh terjadi lagi. Harus dihentikan,” kata Riduan Kesuma, pemerhati kebijakan publik di Kotim, kemarin.
Riduan menuturkan, modus yang digunakan melihat situasi dari pihak pasien. Ketika pasien sudah kebingungan dan harus segera mendapatkan pelayanan, maka ruangan akan dikatakan kosong. Karena itu opsi ditawarkan adalah ruang VIP atau bisa juga menggunakan jalur pribadi dengan oknum.
”Biasanya seperti itu. Mereka atau oknum itu tidak transparan, sehingga ruangan dibilang penuh. Akibatnya, keluarga pasien bingung dibuatnya. Nah, nanti ada tawaran atau orang yang dikenal untuk menguruskan hal seperti itu,” kata Riduan Kesuma.
Menurutnya, jajaran direksi RSUD Murjani bisa saja tidak mengetahui adanya modus dan praktik kotor itu, karena yang bermain di tingkat bawah. Karena itu, Direktur mesti tegas memimpin sektor layanan publik tersebut. Jika tidak, yang jadi korban berkepanjangan adalah masyarakat yang ingin mendapatkan akses pelayanan kesehatan di RSUD tersebut.
”Justru ini momentum untuk evaluasi. Direktur harus bentuk tim untuk menelusurinya, karena ini kritik yang sangat baik untuk RSUD tersebut. Selain itu, Direktur kami minta adalah orang yang berani dan tegas dan tidak pro kepada hal-hal yang merusak citra pelayanan publik,” kata Riduan.
Terpisah, pihak manajemen RSUD Murjani sejauh ini belum bersedia menjelaskan perihal keluhan dan penanganan kepada pasien atas nama Ari beberapa waktu lalu. Saat itu rekan Ari mengeluhkan adanya ulah oknum RSUD yang menyatakan ruang pelayanan kelas I kosong. Namun, kenyataanya masih.
”Oh, soal itu nanti ya, tunggu semua manajemen siap dulu, karena ada bagian khusus yang menangani, misalnya keuangan, pelayanan, dan lainnya,” kata Direktur RSUD Murjani dr Denny Muda P.
Dia berjanji akan menjelaskan perihal tersebut dalam waktu dekat ini. ”Nanti akan ada kami kabari lagi ya,” tandasnya. (ang/ign)