SAMPIT- Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Hero Harapano mendorong Pemkab Kotim untuk mendata anak putus sekolah yang ada di wilayah perkotaan mau pun pelosok. Hal ini untuk memudahkan dalam perencanaan penanganan kepada anak yang masih belum mendapatkan kesempatan untuk bersekolah.
”Pendataan itu sangat perlu, agar diketahui penyebab mereka putus sekolah sehingga bisa dicarikan solusi,” tegasnya.
Menurut Hero, Pemkab Kotim turut bertanggungjawab terhadap masa depan anak putus sekolah di wilayahnya. ”Jika memang masih bisa dibantu mengapa tidak. Apa lagi kalau hanya alasan masalah ekonomi, tentunya pemerintah sangat bisa membantu, yakni dengan menggratiskan atau membebaskan biaya sekolah,” imbuh Hero.
Dirinya juga meminta kepada Pemkab setempat untuk segera melaksanaan pendataan tersebut agar tidak terlambat dan berlarut-larut. ”Saya yakin pemerintah daerah mampu melakukan hal tersebut. Membebaskan biaya sekolah, terhadap anak kurang mampu,” cetus Politikus Demokrat Kotim ini
Hero memprediksi, jumlah anak putus sekolah di Kotim cukup banyak, hanya belum diketahui jumlahnya karena belum dilakukan pendataan. Dirinya juga sangat menyesalkan, jika ada alasan anak tersebut putus sekolah karena keluarganya tidak mampu secara ekonomi untuk membiayai pendidikan anak mereka.
Untuk itulah lanjut Hero, Dinas Pendidikan harus proaktif mendata ke seluruh desa dan kelurahan, berapa banyak anak putus sekolah. Koordinasi harus dijalankan dengan camat, lurah, kepala desa bahkan hingga RW dan RT.
Menurutnya Pemkab terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia masyarakat melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan. Angka putus sekolah harus terus ditekan, khususnya di tingkat pendidikan dasar yang merupakan tahapan penting bagi tumbuh kembang anak.
Selain itu ditambahkan Hero, program pendidikan gratis harus benar-benar diwujudkan agar minat masyarakat untuk bersekolah makin tinggi. Dinas Pendidikan pun dimintanya jemput bola dan aktif memantau kondisi di masyarakat, termasuk mendata anak putus sekolah dan membantunya, terlebih di kawasan pedalaman.(ang/gus)