SAMPIT – Potensibencana banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meningkat. Hal itu seiring tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir. Warga yang tinggal di permukiman rawan banjir, terutama wilayah utara, diminta mengontrol ketinggian air sungai dan waspada terhadap luapan yang mengakibatkan banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Sutoyo mengatakan, Kotim termasuk daerah rawan bencana. Pada musim hujan rawan banjir dan musim kemrau rawan kebakaran hutan dan lahan. Saat ini, di beberapa titik dalam kota sudah mulai terlihat genangan air.
“Melihat dalam sepekan terakhir terus turun hujan dengan intensitas tinggi, hal ini harus diwaspadai. Jangan sampai tidak terpantau dan terjadi banjir besar di beberapa daerah dataran rendah,” kata Sutoyo, Sabtu (28/10).
Masyarakat yang tinggal di beberapa kecamatan yang sering terjadi banjir, juga diminta waspada. Sebab, biasanya jika hujan dengan intensitas tinggi, terjadi luapan air sungai yang mendadak bisa membanjiri permukiman dan menyulitkan masyarakat.
Sutoyo menuturkan, upaya mencegah banjir dalam kota sebelumnya telah dilakukan dengan pengerukan dan pembersihan drainase, agar air mengalir lancar. ”Namun, tetap harus dipantau, terutama di daerah permukiman dan sekolah yang bisanya terendam saat hujan deras,” katanya.
Selama ini, lanjutnya, banjir di dalam kota terjadi karena limpahan air hujan yang tak tertampung drainase. Kondisi itu diperparah dengan pasangnya air sungai, sehingga air tidak bergerak dan tergenang cukup lama di permukiman warga dan jalan. (dc/ign)