SAMPIT-Sekretaris Komisi III DPRD Kotim Hero Harapano menilai, saat sekarang keberadaan Museum Kayu Sampit sudah tidak menarik lagi. Menurutnya, pengelolaan museum yang tidak ada sinergi antar Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait, dan selama ini tidak terdengar apa yang telah dilakukan pemerintah untuk memaksimalkan fungsi museum tersebut.
”Coba saja dicek ke museum kayu itu, nyaris aktivitasnya sepi. Saya menyesalkan hal demikian, padahal di situ bisa diberdayakan sebagai sarana pendidikan, pengenalan apa yang pernah ada di Kotim,” ujarnya, (30/10) kemarin
Dirinya menyarankan agar pihak museum melakukan kerja sama kepada Dinas Pendidikan. Agar bisa meramaikan kunjungan ke museum itu, setidaknya dalam seminggu ada kunjungan sekolah-sekolah ke museum tersebut.
Selain itu, hero juga menyebutkan, perlu pembenahan secara makismal terahadap Museum Kota Sampit. Menurutnya masyarakat malas berkunjung ke museum itu, karena memang kesannya tidak ada yang menarik dari luar.
”Coba seandainya mulai dari halaman museum itu sudah ditata dan dibenahi, pasti akan memberikan efek positif kepada kunjungan masyarakat mau pun pelajar,” tandas Hero.
Ditambahkannya, apa yang ada dimuseum itu adalah sejarah penting yang tidak banyak diketahui orang. Kota Sampit zaman dulunya ada kejayaan industri kayu, dan hal itu terekam didalam museum tersebut. Tetapi, karena pengelolaan dan penataannya tidak optimal, akhirnya bangunan museum itu semakin jarang dikunjungi orang.(ang/gus)