SAMPIT-Sekretaris Komisi III DPRD Kotim Hero Harapano menegaskan, fasilitas umum seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murdjani Sampit harus bebas dari banjir, mulai tahun 2018 mendatang.
”Fasilitas publik yang vital seperti rumah sakit setidaknya mulai tahun depan harus bebas banjir. Karena sampai tahun 2017 ini, ternyata belum ada solusi konkret untuk penanganan banjir di rumah sakit, meski pun normalisasi drainase terus dilakukan sepanjang tahun,”tegasnya.
Hero mengakui bahwa persoalan klasik kebanjiran sebenarnya yang terjadi di RSUD dr Murdjani itu. Pasalnya kejadian beberapa tahun selalu selalu terulang setiap-tahunnya, maka dari itu tidaklah asing bagi mereka ketika fasilitas umum untuk kesehatan itu terendam ketika banjir.
Menurutnya solusi penangannya masalah itu sejauh ini dianggap masih belum jitu membebasakan RSUD itu dari genangan air, ketika musim hujan. Hero menduga memang saluran pembuangan air hujan dilokasi itu buntu, karena jauh dari saluran primer dan sekunder.
“Padahal dulu waktu kejadian Kota Sampit terendam air, sudah kita arahkan untuk membuka saluran pembuangan baru. Meski pun itu memang harus mengeluarkan dana besar,” tegasnya.
Ditambahkan Hero, waktu itu Pemkab sudah membuar saluran di beberapa titik seperti di sekitar Masjid Al-Falah. Sayangnya hal itu masih belum membuahkan hasil.
Harapannya penanganan banjir di fasilitas rumah sakit itu wajib diselesaikan secara cepat. Sebab, di tahun anggaran 2018 sudah mulai ada pembangunan lagi di lingkungan rumah sakit itu dengan dana yang fantastis.
”Tahun ini saja ada bangunan baru kira- kira sekitar Rp24 miliar dan tahun depan Rp 151 miliar melalui proyek tahun jamak. Nah kalau bangunannya bagus tapi ternyata lingkungannya terendam banjir, kan percuma. Mengatasi ini harus bersinergi antara PUPR dan RSUD untuk memikirkannya,” pungkas Hero. (ang/gus)