SAMPIT-Anggota Komisi III DPRD Kotim Supriadi menegaskan, mulai tahun 2018 mendatang fasilitas sekolah di Kotim, terutama ruang belajar jangan ada lagi seperti kandang ternak. Dirinya mendesak agar Dinas Pendidikan Kotim serius dan memetakan, sekolah mana saja yang perlu mendapatkan perhatian serta rehabilitasi.
“Dalam hal program pendidikan berkualitas, Fraksi Golkar menekankan perlunya keseriusan pemerintah daerah dalam melayani pendidikan untuk semua dan berkualitas. Untuk itu perlu basis data pendidikan yang akurat dan akuntabel,”ujarnya.
Menurutnya, anggaran di sektor pendidikan yang sudah besar itu, mesti tepat sasaran dan tidak hanya sekadar program. Hal itu agar pemerintah daerah tidak kesulitan mengukur hasil dan capaian pembangunan di sektor pendidikan.
”Contohnya perlu daya sekolah dengan segala kondisi fisiknya. Jumlah perserta didik di setiap satuan dan jejang pendidikan, persebaran tenaga pendidik, serta sarana pendidikan yang memadai untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan. Maka dari itu jangan sampai muncul lagi istilah gedung sekolah mirip kandang ternak,”papar Supriadi.
Dirinya mencurigai, munculnya masalah ruang kelas yang tidak layak pakai beberapa waktu lalu itu, hanya sebagian kecil saja dari persoalan yang mencuat. Padahal lanjutnya, pemerintahan saat ini sejak awal menggaungkan program pendidikan.
“Bisa saja itu salah satu dari sekian banyak gedung sekolah yang tidak layak pakai. Saya justru mencurigai banyak lagi serupa dengan itu,”tegas Supriadi.
Selain itu dirinya juga meminta pemerintah daerah bisa lebih leluasa dalam mengelola anggaran, seiring digersernya wewenang penanganan SMA sederajat oleh pemerintah provinsi. Artinya ruang gerak mengatur anggaran cukup besar hanya dimanfaatkan untuk pendidikan dasar dan menengah pertama. ”Sehingga praktis yang hari ini diurus pemerintah kabupaten hanya SD, SMP, PAUD, PNF serta pendidikan masyarakat,”tandas Supriadi. (ang/gus)