SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur salah satu wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan ekologi dan geografis yang memiliki potensi untuk sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya perikanan. Bahkan, pemkab telah menyiapkan kebijakan dan penetapan pengembangan kawasan minapolitan. Ada tiga kecamatan yang ditetapkan, yakni Mentaya Hilir Selatan (MHS), Teluk Sampit, dan Pulau Hanaut.
Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto menuturkan, untuk percepatan pengembangan kawasan minapolitan, maka arah kebijakan pembangunan dalam rencana strategis Dinas Perikanan 2016-2021 dititikberatkan pada pengembangan fungsional buatan (artificial), yakni memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) dan ke depan (forward linkage) antara zona inti (minapolis) dan zona penyanggah (hinterland) kawasan minapolitan.
Menurut Heriyanto, Desa Sei Ijum Raya (Sijura) Kecamatan MHS merupakan minapolis kawasan minapolitan yang memiliki fungsi sebagai kota perikanan (fishery town) untuk Sentra Perikanan Terpadu (SPT) SIJURA.
Sedangkan 13 desa di tiga kecamatan wilayah pesisir merupakan hinterland minapolitan kawasan minapolitan Kabupaten Kotim yang memiliki fungsi sebagai taman perikanan (fishery park) untuk pengembangan sentra perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan hasil perikanan serta wisata bahar untuk kesinambungan pemasok bahan baku bagi industrialisasi perikanan di zona inti Sijura.
”Membangun zona inti SPT Sijura dan zona hinterland di kawasan tidak hanya dibutuhkan konsep pengembangan dan perencanaan yang holistik, jelas, dan terukur, tetapi juga dibutuhkan komitmen dan konsisten yang tinggi dan beraliansi dari semua pemangku kepentingan dalam mengimplementasikannya,” ujar Heriyanto.
Sejak dicanangkan pembangunan SPT Sijura di Desa Sei Ijum yang menjadi zona inti kawasan minapolitan pada 5 September 2015. Untuk mendukung peran penting SPT Sijura di dalam menggerakkan pertumbuhan 13 desa hinterland wilayah selatan (tiga Kecamatan), maka secara simultan dan bertahap beberapa fasilitas seperti pasar ikan, pabrik es, sentra pengolahan ikan asin, dan gedung diklat Sekaya Maritim dan tempat pelelangan ikan sudah dibangun sesuai site plan melalui anggaran DAK dan Tugas Pembantuan Dirjen Perikanan Tangkap dan Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, Dirjen PDSPKP KKP 2018 rencananya akan membangun Integrated Cold Storage System (gudang beku terintegrasi) dengan kapasitas UPI 5 ton dan CS 30-100 ton bertempat di Regie Lestari dan Desa Quin Permai Kecamatan Teluk Sampit. Dengan adanya unit pengelolaan udang/ikan beku dan cetak tambak, petambak yang selama ini hasilnya diserap oleh UPI di Surabaya, diharapkan bisa langsung menjual produk budidaya dengan kualitas dan harga yang semakin baik dan tinggi.
Koordinasi intensif terkait lintas kementerian/lembaga dan SOPD propinsi/kabupaten selalu dilakukan untuk mendapat dukungan pembiayaan program dan kegiatan fasilitas lainnya. Misalnya, Dinas PU Kotim untuk pembangunan jalan utama menuju SPT Sijura sepanjang sekitar 3 Km dan akan dilanjutkan peningkatan 2018 termasuk rencana pembangunan SPAM beserta Booster PDAM di Desa Sei Ijum Raya.
Peran Dishub Kotim dan Propinsi Kalteng juga dalam mengusulkan program dan penyiapkan SID dan DED pembangunan dermaga SPT Sijura yang fisiknya akan dibangun oleh Kementerian Perhubungan melalui Balai LASDP Kalteng 2018 mendatang.
Tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan usaha perikanan di kawasan minapolitan selain penguasaan teknologi adalah pendampingan modal. Untuk itu, Dinas Perikanan Kotim berharap sinergitas Pemprov Kalteng dan Pemkab Kotim sesuai kewenangannya akan semakin baik, utamanya dalam memberikan ruang gerak dalam pengembangan investasi, permodalan, sarana dan prasarana serta peningkatan teknologi inovatif.
”Dinas Perikanan Kotim akan terus berupaya menjalin koordinasi, sinkronisasi lintas pemerintahan dan lintas sektor untuk terus menumbuhkan dan meningkatkan komitmen bersama, sinergitas pembangunan perikanan di kawasan minapolitan agar lebih nyata mempunyai peran dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, menjadikan kegiatan ekonomi yang strategis bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (fin/soc)