KASONGAN - Jelang hari raya Natal dan tahun baru, terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran. Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Katingan perlu melakukan inspeksi untuk menekan harga.

"Harapan saya jangan sampai terjadi kekosongan apalagi kenaikan harga. Karena dua hal ini sering terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan maupun tahun baru," ungkap Bupati Katingan Sakariyas, belum lama ini.

Selain memantau harga, inspeksi ke pasar juga untuk memastikan ketersediaan stok sembako hingga awal tahun nanti. Pasalnya, hampir dipastikan bahwa daya beli masyarakat akan meningkat signifikan. Terutama aneka macam makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hari raya Natal.

"Inventarisir barang apa saja yang langka dan yang aman minimal sampai awal tahun. Karena biasanya ada permainan pasar yang sengaja melakukan penimbunan, barang itu baru dilepas ke pasaran saat harganya mulai naik," ujarnya.

Bupati berharap praktik culas seperti itu tidak terjadi di daerahnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan intervensi pemerintah daerah dalam mengontrol setiap aktivitas itu.

"Pengawasan semacam ini jangan cuma menjelang Natal atau tahun baru saja, tapi diagendakan rutin. Tujuannya adalah untuk memantau harga sembako yang dijual di pasar-pasar. Jangan sampai pedagang memanfaatkan momen untuk mencari kesempatan menaikan harga di luar kewajaran," tegasnya.

Adapun kebutuhan barang maupun sembako yang cukup penting, yakni beras, ikan, telur, minyak goreng, gula, daging sapi, daging ayam, bawang, cabai, serta kebutuhan pokok lain termasuk gas elpiji.

Terkait harga gas elpiji bersubsidi, dirinya meminta kepada dinas berwenang agar segera melaporkan data valid terkai kebutuhan, stok maupun potensi lonjakan harga ke depan.

"Sebenarnya kita bisa mangatur dan menetapkan dengan harga eceran teritinggi (HET), makanya dinas terkait secepatnya menetapkan HET gas elpiji tabung tiga kilogram itu. Karena gas sudah menjadi kebutuhan pokok orang banyak, terutama masyatakat menengah ke bawah," pungkasnya. (agg/yit)