PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) siap menangani 21 paket proyek infrastruktur jalan dengan sudah ditetapkannya anggaran tahun jamak sebesar Rp 1,35 triliun. Penanganan ruas jalan tersebut ditujukan untuk titik strategis yang dinilai memiliki potensi besar terhadap mobilitas dan jalur ekonomi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng Leonard S Ampung mengatakan, penanganan yang akan dilakukan secara bertahap mulai 2018 nanti meliputi pengerjaan jalan dan beberapa jembatan.
”Multiyearsnya (tahun jamak) sudah siap anggarannya. Nah, tahun 2018 telah diprogramkan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan melalui pola multiyears itu dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,35 triliun,” katanya.
Leo menjelaskan, 21 paket pekerjaan itu meliputi penanganan ruas jalan, Mendawai-Pagatan, Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama – Riam Durian. Kemudian, berlanjut Riam Durian-Sukamara. Ada pula penanganan Riam Durian-Kenawan, Sampit – Bagendang, Simpang Bangkal – Bangkal – Telaga Pulang.
Selanjutnya, Simpang Rantau Pulut – Amin Jaya, Pulang Pisau – Pangkoh – Bahaur, Kapuas – Malingkoh – Dadahup, Pasar Pana – Ampah, Patung Hayaping – Kamintin, dan beberapa titik strategis lainnya.
"Selain paket pekerjaan multiyears itu, ada program lain yang juga akan dilaksanakan. Ya itu, program pemeliharaan jalan dan jembatan di Provinsi Kalteng ini,” tambahnya.
Loe optimistis 21 paket itu bisa dikerjakan semuanya. Pihaknya sebagai salah satu leading sector berkomitmen agar paket pengerjaan ini akan dikerjakan sesuai spesifikasi dan tepat waktu.
”Sesuai dengan instruksi gubernur, pengerjaan harus memerhatikan aturannya. Mulai dari waktu hingga proses penyelesaiannya. Jadi, karena ini petunjuk pimpinan, akan kita maksimalkan,” ucapnya.
Dia menuturkan, pemerintah memiliki semangat tinggi untuk semakin memajukan pembangunan di Kalteng. Karena itu, diharapkan hal tersebut bisa didukung semua pihak, termasuk masyarakat dan pengguna jalan agar menaati batasan tonase.
”Terutama soal tonase angkutan, agar bisa dibatasi. Pemerintah di satu sisi terus berupaya agar infrastruktur jalan di provinsi ini semakin mantap,” pungkasnya. (sho/ign)
