KASONGAN - Siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak cukup mengutamakan kepintaran dan disiplin dalam menghadapi dunia kerja. Ketika lulus, siswa SMK juga dituntut memiliki keterampilan yang memadai agar mampu bersaing.
Ketua Komisi I DPRD Katingan Karyadi mengatakan, bekal keterampilan tersebut bisa didapat siswa di sekolah maupun ketika melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL).
"Indonesia masih membutuhkan pengusaha-pengusaha pemula dan pekerja-pekerja terampil. Menurut saya SMK adalah awal bagi calon-calon pengusaha pemula," ungkapnya, Minggu (17/12).
Politikus Demokrat itu menuturkan, SMK merupakan wadah untuk mendidik siswa-siswi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan dunia kerja.
"Harapan pemerintah, setelah mereka menamatkan studinya maka tidak harus mencari kerja, tetapi bisa menciptakan peluang kerja sendiri," harapnya.
Sebagai langkah awal, kata Karyadi, teori yang didapatkan di sekolah harus mampu diterapkan dan dikembangkan sesuai dengan perusahaan atau dunia usaha tempat siswa bersangkutan magang. Dia berharap para guru terus mengupdate perkembangan ilmu yang ada dan mengupgrade fasilitas praktikum di sekolah.
"Saya mengimbau agar SMK memiliki beberapa hal seperti mempunyai bengkel untuk tempat belajar. Diberikan sertifikasi keterampilan, guru-guru harus ditingkatkan kapasitasnya sehingga mampu mengikuti perkembangan teknologi yang cepat sekali berkembang," pintanya.
Jika hal itu mampu dicapai dengan baik, dirinya berkeyakinan akan banyak lulusan SMK di daerahnya yang mampu bersaing serta andal ketika terjun ke dunia kerja.
"Lulusan SMK seharusnya menyatu dengan dunia usaha maupun dunia industri sesuai kejuruan masing-masing. Hal ini dilakukan supaya tidak ada disparitas antara ilmu yang didapatkan di sekolah dengan dunia kerja yang dihadapi," tukasnya.
Sebab itu, dirinya menyimpulkan bahwa perlu adanya sinergitas pelaku industri untuk meningkatkan lulusan SMK yang berkualitas dan memiliki skil. Salah satu cara meningkatkan kemampuan siswa SMK, yaitu dengan memperpanjang waktu magang.
“Mereka juga diberikan shift yang sama seperti karyawan lainnya agar merasakan dunia kerja yang sesungguhnya. Sehingga ketika lulus dan menghadapi dunia kerja mereka sudah siap dan terbiasa," imbuhnya.
Saat ini terdapat sekitar enam SMK berbagai jurusan di Kabupaten Katingan, namun dirinya belum mengetahui apakah semua sekolah tersebut telah melakukan kerja sama dengan perusahaan industri atau belum.
"Kami mendorong SMK yang ada untuk dapat bekerjasama dengan dunia usaha, sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi dunia kerja nantinya," pungkasnya.(agg/yit)