PULANG PISAU – Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini berdampak pada perkebunan masyarakat. Sejumlah kelompok petani bawang merah di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Pulang Pisau, merugi karena sekitar 2 hektare kebun bawang rusak terendam banjir dalam dua minggu terakhir.
”Padahal, sebelumnya tanaman bawang sangat tumbuh dengan subur dan hampir memasuki musim panen. Tapi, setelah turun hujan, membuat genangan air yang dampaknya merendam tanaman bawang petani. Hampir rusak semua. Bahkan, rencana sebelumnya ada salah anggota DPR RI yang bermaksud ingin berkunjung melihat kebun bawang ini, tapi setelah terendam seperti ini mungkin berubah jadi ajang curhat saja nanti," kata Tika, anggota kelompok petani bawang.
Camat Jabiren Raya Agustinuah mengatakan, pihaknya belum menerima laporan tentang rusaknya kebun bawang milik petani di wilayahnya. Selain baru menjabat sebagai camat, menurutnya, usaha tanaman bawang yang digarap masyarakat lebih pada usaha pribadi, bukan program dari pemerintah daerah.
”Mungkin usaha sendiri, karena kami belum terima laporan dari Dinas Pertanian. Meski begitu, kami tentu mengapresiasi usaha petani di wilayah Jabiren yang berani mencoba membudidayakan tanaman bawang. Apalagi di tanah gambut, jika berhasil tentu akan jadi percontohan di daerah lain. Atas laporan ini, berikutnya saya akan berkoordinasi dengan kades, kemudian memfasilitasi juga pada Dinas Pertanian agar bisa dicarikan solusinya," kata Agustinuah. (ds/ign)