SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Jumat, 04 Desember 2015 14:51
Serangan DBD Berpotensi Meningkat
-

SAMPIT – Warga Kota Sampit diminta meningkatkan kewaspadaan kemungkinan penularan wabah demam berdarah dengue (DBD). Sebab, serangan DBD biasanya cenderung meningkat di masa pergantian tahun seperti sekarang.

Pada November lalu, ditemukan lima kasus warga terserang DBD di Kotawaringin Timur. Berdasarkan trennya, Desember ini masih termasuk masa peningkatan dan biasanya baru berakhir Januari nanti. Kecenderungan tersebut dipengaruhi puncak musim hujan yang terjadi pada pergantian tahun.

Hal ini pun cukup membuat resah masyarakat. Mereka berharap pengasapan (fogging) dilakukan merata, terutama di dalam kawasan dalam kota. ”Kalau bisa merata, jangan hanya di kecamatan atau kelurahan tertentu saja,” kata Isur, warga Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Warga juga mengaku telah turut berupaya memberantas nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD. Misalnya, melalui pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri. ”Sudah dikuras, botol-botol juga sudah dikubur ke  dalam tanah. Karena, katanya nyamuk ini berkembang biak di air yang bersih seperti air hujan, bukan pada selokan atau parit,” kata Riski, warga lainnya.

Kendati demikian, warga tetap berharap dilakukan pengasapan di tempat mereka. Sebab, dikhawatirkan masih ada nyamuk dewasa yang berkeliaran dan menyebarkan virus dengue itu.

Terpisah, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penanganan Wabah Dinas Kesehatan Kotim Bahrudin mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengasapan massal. Dia memastikan pengasapan akan merata, mulai dari Baamang Hulu, Kecamatan Baamang hingga Desa Telaga Baru, Kecamatan MB Ketapang.

”Fogging massal ini sudah dimulai sejak 20 November dan berakhir 19 Desember nanti. Kecamatan Baamang sudah selesai tinggal MB Ketapang,” ujarnya.

Bahrudin juga membenarkan, peningkatan DBD biasa terjadi sejak November dan Januari nanti puncaknya. ”Makanya sebelum meningkat tajam kita basmi nyamuknya. Berhasil 50 persen saja memberantas nyamuknya itu sudah luar biasa,” ucap Bahrudin.

Meski demikian, tak semua masyarakat paham dengan kondisi ini. Masih ada warga yang keberatan tempat tinggalnya diasapi. Padahal, pengasapan cukup efektif memberantas nyamuk dewasa. Namun, sebagian besar sudah sadar, karena merasa sudah banyak nyamuk di pemukiman mereka.

Kegiatan pengasapan ini juga diprioritaskan di kawasan sekolah. Sebab, pada jam-jam belajar merupakan waktunya yang rawan terjadi serangan nyamuk, terhadap pelajar. (oes/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers