PANGKALAN BUN - Pelayanan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Kedipi Atas Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kotawaringin Barat tidak lama lagi berbasis informasi dan teknologi (IT). Bahkan tiga pengurus PKK Desa Kedipi akan diberangkatkan ke Malang Jawa Timur untuk belajar menerapkan pelayanan PKK dengan basis aplikasi IT itu.
”Kami bakal mengirim tiga orang yang merupakan pengurus PKK Desa Kedipi Atas yang nantinya belajar ke Malang. Sudah diprogramkan dan anggarannya sudah disetujui Pemkab,” kata Sekertaris Desa Kedipi Atas, Ahmad Santoso, Jumat (29/12)
Dengan dibukanya pelayanan PKK berbasis aplikasi IT, ke depan akan memangkas durasi pelayanan. Artinya secara waktu pelayanan akan semakin efisien dan lebih cepat.
”Selama ini untuk pencatatan atau penyimpanan basis data PKK di Desa Kadipi Atas dilakukan secara manual dengan cara ditulis dan lain sebagainya. Jika sudah diterapkan aplikasi berbasis IT, semua direkap administrasi pembukuan akan teratur, rapi, dan untuk lama pelayanan pun akan semakin cepat,” katanya.
Selama ini, lanjutnya, dalam melayani masyarakat, program PKK bisa memakan waktu maksimal 30 menit. Namun dengan menggunakan aplikasi di komputer, cukup maksimal dua sampai lima menit.
”Basis IT ini memang kami harapkan sejak lama, supaya pelayanan PKK maupun pelayanan lainnya yang berkaitan dengan pemerintahan desa akan lebih maksimal dan cepat,” harapnya.
Selain PKK, sistem administrasi di desa Kedipi Atas juga akan menerapkan basis aplikasi IT. Dijelaskan Ahmad, perangkat komputernya sudah tersedia tinggal menerapkan sistemnya.
”Contohnya kalau mengurus surat menyurat yang tadinya dua sampai tiga jam secara manual, kalau sudah pakai IT cukup dalam hitungan menit dan itu sudah saya buktikan saat bimbingan teknis (bimtek) di Malang,” katanya.
Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Masyarakat Dinas Pemberdayaaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kobar Roomhendi Mustofa mengatakan, penerapan aplikasi desa akan dilakukan tahun 2018. Sementara pada tahun ini, baru selesai digelar Bimtek seluruh perangkat desa di Malang.
”Tahun depan kami mulai terapkan sistem aplikasi berbasis IT itu. Harapannya seluruh desa komitmen dalam pelaksanaannya,” terangnya. (rin/oes)