SUKAMARA – Salah seorang warga Sukamara diduga mengalami suspek difteri, untuk memastikannya, pihak terkait telah mengirimkan sampel lendir tenggorokan ke Kementerian Kesehatan RI untuk diperiksa.
Kendati pasien terduga suspek difteri sudah kondisi normal, Puskesmas Sukamara terus membuka pelayanan imunisasi Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT) bagi anak usia usia 1 tahun sampai 19 tahun.
Kepala Puskesmas Sukamara, dr Abdul Latif, salah seorang pasien ada yang dirujuk ke rumah sakit karena dari gejala klinis menunjukkan ciri-ciri suspek difteri. Namun setelah dirawat di rumah sakit, saat ini pasien sudah dipulangkan dan kondisinya telah normal.
Meski demikian, sampel lendir tenggorokan si pasien telah diambil dan dikirim ke Kemenkes RI untuk diperiksa.
“Hasilnya belum diketahui dan masih menunggu beberapa hari. Meski hanya diduga, tetapi harus ditangani dengan perlakukan khusus dengan memberikan imunisasi DPT kepada warga lainnya di Kecamatan Sukamara. Tetapi jika memang hasilnya positif, maka perlakukan harus menyeluruh di semua kecamatan,” jelas Abdul Latif, Jumat (29/12).
Menurutnya, sejak adanya dugaan suspek difteri, pihaknya melayani cukup banyak warga yang datang membawa anak-anaknya untuk imunisasi DPT. Dalam satu hari bisa mencapai ratusan orang lebih.
Puskesmas Sukamara juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar melakukan imunasasi bagi anak yang belum pernah mendapatkan vaksin tersebut.
Menurut Latif, sebenarnya imunisasi DPT merupakan imunisasi rutin yang biasa dilakukan terhadap anak-anak, namun karena ada rasa ketakutan dengan adanya kejadian tersebut sehingga warga yang kemungkinan belum pernah diimunisasi maka banyak meminta untuk diimunisasi.
“Sampai saat ini ketersediaan vaksin masih cukup,” tandas Abdul Latif seraya mempersilakan bagi warga yang ingin membawa anaknya untuk imunisasi ke Puskesmas. (fzr/fm)