SAMPIT - Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Muhammad Shaleh mengingatkan eksekutif Pemkab Kotim, agar tidak mengorbankan program pembangunan yang wajib terlaksana, karena lebih mementingkan pembangunan sektor pariwisata. Ditegaskannya, hingga saat ini infrastruktur dasar masih menjadi prioritas kebutuhan masyarakat Kotim.
”Pembangunan pariwisata jangan mengalahkan sektor infrastruktur dasar. Kita sangat tidak sepakat kalau anggaran banyak dihabiskan untuk kegiatan pariwisata, yang sejatinya masih tak mengakomodir kepentingan masyarakat banyak,” imbuhnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini sependapat jika sektor pariwisata memiliki potensi besar dan harus dikembangkan. Namun menurutnya, saat ini banyak sektor lain yang justru lebih membutuhkan perhatian, karena bersentuhan langsung dengan nasib masyarakat. Disebutkannya antara lain infrastruktur dasar, pendidikan dan kesehatan.
Shaleh juga menilai, saat ini Kotawaringin Timur belum siap dijadikan kota wisata karena infrastrukturnya belum siap. Dia menyarankan pemerintah tidak memaksakan diri karena membangun pariwisata bisa dilakukan secara bertahap.
”Apabila kita ini memang minim anggaran jangan dipaksanakan. Kebutuhan kita ini banyak juga di sektor lain. Makanya sejak awal saya terus mengingatkan, membangun wisata jangan sampai mengorbankan sektor lainnya, sepeti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar bagi masyrakat. Itu kewajiban dasar pemerintah daerah dan hak masyarakat yang harus dipenuhi sesuai dengan amanat undang-undang,”pungkasnya.
Shaleh menambahkan, perencanaan dan kajian pembangunan kepariwisataan harus dilakukan secara matang, karena anggaran daerah cukup terbatas. Salah satu yang disorotinya yakni pembangunan ikon kota Patung Jelawat yang menurutnya hingga kini belum membawa dampak besar kepada masyarakat, karena tidak dilandasi kajian matang.(ang/gus)