SAMPIT – Ketua Komisi III DPRD Kotim Rimbun meminta agar pelajar yang terlibat geng dan tawuran dibina ketat pihak sekolah dan orangtuanya. Dia mendukung agar pihak sekolah dan orangtua dipanggil kepolisian, agar kejadian serupa tidak terulang. Efek jera harus diberikan pada remaja itu.
”Tawuran antarpelajar ini jangan sampai terulang. Ini sudah jadi api konflik. Saya khawatir ini bisa menyebabkan gesekan yang lebih besar di masyarakat jika tidak kita cegah bersama-sama,” kata Rimbun, Selasa (9/1).
Rimbun mengatakan, fenomena pelajar membentuk geng dan tawuran, tidak lepas dari lemahnya kontrol orangtua atau pihak sekolah. Karena itu, dia sepakat agar sinergisitas antara sekolah dan orangtua murid terjalin dengan baik.
Rimbun juga mengharapkan, apa yang dilakukan aparat kepolisian bisa memberikan efek jera kepada pelajar tersebut, agar di kemudian hari tidak terulang. ”Saya dukung langkah polisi untuk memberikan efek jera kepada pelajar yang demikian. Kami tidak ingin kota ini nanti ada geng, karena itu akan memicu kriminalitas,” tegasnya.
Selain itu, kata dia, penindakan kepada pelajar bisa saja dilakukan pihak sekolah dengan memberikan sanksi tegas. Namun, jangan sampai mengeluarkannya dari sekolah. ”Kami minta tetap dibina dengan baik, karena ini tugas pembinaan di sekolah,” tegasnya. (ang/ign)