SAMPIT - Kebijakan pemerintah daerah selama ini dinilai tidak memihak kepada pengusaha dan kontraktor lokal. Ini dibuktikan banyaknya proyek yang malah dikerjakan oleh kontraktor dari luar daerah.
Menanggapi hal tersebut DPRD Kotim, merencanakan mengundang pihak Pemkab Kotim bersama kepala SOPD dan ULP, serta organisasi kontraktor hingga kepada Kamar Dagang Industri (Kadin) untuk membicarakan hal tersebut, pekan depan.
”Rencananya akan dilakukan rapat dengar pendapat, yang melibatkan dari Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia), Gapeknas (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional), Gapeksindo (Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia ),” kata Wakil Ketua I DPRD Kotim Supriadi, Senin (15/1).
Dikatakan Supriadi, semuanya akan diminta klarifikasi agar suara pengusaha lokal bisa mendengar langsung. Sehingga, persoalan-persoalan mereka yang lalu dapat didengar oleh pemerintah setempat.
Supriadi mengakui bahwa keluhan terhadap pemerintah daerah itu beragam. Bahkan, Pemkab Kotim juga dituding tidak punya iktikad baik untuk memberdayakan kontraktor lokal.
Ditambah lagi, pekat proyek tahun ini cenderung berkurang. Sebab, anggarannya cenderung tersedot ke program pelaksanaan tahun jamak. Diungkapkan Ketua DPD Golkar Kotim ini, jika halnya pihak kontraktor lokal memang tidak mampu mengerjakan dengan kualitas yang rendah maka di situ ada penegak hukum yang mengaturnya.
”Ya kalau kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi ada Kejari, ada Polres yang menanganinya jadi jangan khawatir. Esensi kita sebenarnya bagaimana cara kita memberdayakan kontraktor lokal dengan harapan ekonomi lokal juga terdampak. Kalau kontraktor luar ya uangnya dibawa keluar pekerjanya semua orang luar lalu kita orang daerah jadi apa?” cetusnya.
Supriadi menekankan melalui RDP itu, nantinya akan menghasilkan sebuah komitmen dan kesepakatan bersama dalam rangka upaya memberdayakan kontraktor lokal. Dengan demikian, fungsi pembinaan dan pemberdayaan itu berjalan dengan baik.
”Saya jujur dengan dunia kontraktor ini tidak ada kepentingan saya, tapi kasihan rekanan kita itu kalau dibiarkan maka kita orang lokal ini akan kalah bersaing dan tenggelam dengan sendirinya,” tandas dia. (ang/oes)