SAMPIT - Sekretaris Komisi III DPRD Kotim , Hero Harapano menyatakan, persoalan kekurangan tenaga dokter di Kotim harus diatasi. Maka dari itu dirinya mendorong agar Pemkab Kotim memprogramkan bea siswa kepada mahasiswa jurusan kedokteran. Dengan demikian ketika yang bersangkutan sudah lulus maka bisa ditarik ke daerah untuk mengabdi.
"Salah satu cara menyelesaikan masalah kekurangan dokter itu Pemkab harus sediakan program beasiswa bagi pelajar yang berprestasi. Pelajar itu dibiayai dengan APBD Kotim hingga lulus, "imbuhnya, (25/1) kemarin.
Menurutnya, soal teknis bukan jadi masalah, bahkan dari sisi anggaran mereka di komisi III pasti akan mendukung. Selama ini lanjut Hero, program pemerintah menarik minat dokter untuk mengabdi di Kotim selalu dengan kenaikan dan besaran tunjangan beserta fasilitas. Namun untuk ke depan, mulai saat ini sudah saatnya dengan membiayai putra-putri terbaik daerah untuk sekolah di kedokteran.
"Saya katakan itu bukan solusi jangka panjang. Tapi saya cenderung mengatakan agar Kotim bisa menginvestasikan kepada pelajar yang dianggap berprestasi untuk masuk ke pendidikan dokter. Kuliahnya selesai, maka wajib kembali ke kampung halamannya di Kotim ini, "imbuh politikus muda partai Demokrat ini.
Hero meneruskan, ke depan kebutuhan akan tenaga medis tentunya sangat tinggi. Apalagi melihat dengan rencana pengembangan RSUD dr Murdjani dan sejumlah RSUD yang ada di beberapa kecamatan.
"Soal teknisnya bisa diatur melalui perbup atau juga bisa melalui perda untuk mengatur lebih lanjut, yang penting niat antara Pemda dan DPRD itu sejalan untuk menyiapkan tenaga dokter dari putra daerah Kotim, "tegasnya.
Hero juga mempertanyakan komitmen kepala daerah setempat untuk memberikan beasiswa kepada warganya yang berprestasi. Padahal lanjutnya, banyak pelajar yang memiliki kemampuan akademis sangat baik namun tidak didukung dengan kemampuan finansial.
”Jadi Kita tunggu aksi dari pemerintah daerah untuk bisa memberikan beasiswa kepada warganya yang berprestasi,”tandasnya. (ang/gus)