PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran geram. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini merasa difitnah oleh calon wakil bupati Lamandau Taufik Hidayat. Rekaman pernyataan Taufik dinilai menyudutkannya. Dia menyerahkan kasus itu ke proses hukum.
”Secara pribadi saya memaafkan. Namun, proses hukum untuk fitnah keji ini biar proses hukum nanti yang menangani," tegas Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, Rabu (14/2).
Dalam rekaman yang beredar, ada suara Taufik Hidayat saat sosialisasi pencalonannya di salah satu daerah di Lamandau.
”Kekhawatiran masyarakat saat ini, tentang harga sawit turun. Gemareksa mau ditawar. Bahkan, Gubernur Kalteng akan menutup beberapa perusahaan sawit. Ini akan menimbulkan harga sawit turun. Ada upaya mau memonopoli perkebunan oleh satu orang," demikian kutipan dalam rekaman yang beredar dan sampai ke telinga gubernur itu.
Sugianto mengaku miris mendengar pernyataan tersebut. Dia menyatakan keprihatinannya saat pidato penandatanganan nota kesepahaman antara calon kepala dan wakil kepala daerah di Kalteng dengan lembaga, ormas, TNI, Polri, dan instansi terkait tentang pilkada aman dan damai.
Beredarnya rekaman itu juga memantik reaksi keras dari Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng. Lembaga adat itu menyesalkan dan prihatin jika dugaan fitnah tersebut benar dilakukan Taufik Hidayat.
”Gubernur Kalteng merupakan lambang daerah dan pemimpin. Kami prihatin dan menyayangkan jika benar fitnah itu dialamatkan kepada Gubernur Kalteng yang merupakan tokoh dengan gelar Temenggung Antang Pasihai," kata Ketua Harian DAD Kalteng Andrei Elia Embang.
Menurut Elia, fitnah kepada gubernur tersebut akan memantik perpecahan karena dinilai keji. Apalagi jika tujuannya hanya untuk mendulang suara dalam pilkada. ”Ini bertentangan dengan tujuan mulia pilkada yang aman dan damai. Ini akan memantik perpecahan dan munculnya embrio konflik," tuturnya.
Elia menegaskan, DAD Kalteng akan berupaya meredam kegaduhan dengan menggelar rapat pleno guna menyelidiki fitnah tersebut. ”Kami sebagai lembaga adat Dayak akan mengambil sikap, karena ini menyinggung pemimpin orang Dayak dan orang Kalteng. Kami akan pleno dan mengklarifikasi secara langsung kasus ini," ujarnya.
DAD Kalteng juga mendukung Gubernur Kalteng melaporkan dugaan fitnah tersebut ke polisi. DAD ingin kasus ini menjadi pelajaran, sehingga situasi dan kondisi Kalteng tetap aman dan kondusif.
Dihubungi terpisah, Taufik Hidayat mengaku tidak ada maksud dan niat memfitnah Gubernur Kalteng. Karena itu, dia meminta maaf jika perkataannya saat sosialisasi pencalonannya tersebut menyinggung Gubernur dan masyarakat Kalteng.
”Secara pribadi saya mohon maaf. Tidak ada niatan kami memfitnah Gubernur Kalteng. Jika perkataan kami keliru dan menyinggung, kami sangat memohon maaf kepada Gubernur dan masyarakat Kalteng,” katanya melalui sambungan telepon. Taufik juga ingin pilkada di Kalteng berjalan lancar aman dan tertib.
Dalam Pilkada Lamandau, Taufik Hidayat merupakan pasangan calon bupati FX Perwiragato. Koalisi partai yang mengusung paslon tersebut cukup kuat, yakni PDI Perjuangan, Demokrat, PKPI, dan Gerindra. (arj/ign)