SAMPIT –Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur kembali berburu lokasi untuk budidaya jelawat. Ada dua lokasi yang dianggap memenuhi syarat, yakni Danau Pemalasan, Desa Hanjalipan, Kecamatan Kotabesi, dan Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Baamang.
“Kalau lokasinya sudah oke dan kami juga sudah cek lapangan dan airnya tidak tercemar. Sementara ini masih tahap ujicoba dengan menaburkan bibit ikan jelawat sekitar 100 ekor,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kotim Heriyanto akhir pekan lalu.
Heri menjelaskan, lokasi di Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Baamang jauh dari permukiman penduduk. Lokasi hanya bisa ditempuh melalui transportasi air.
“Saat kami kunjungi dan tes kualitas air, kadar oksigen sekitar 2,9, dan PH (kadar keasaman) sekitar 5,7. Pengetesan kualitas air pada saat itu posisi air dalam keadaan surut. Sekitar satu minggu ke depan kami akan datang lagi untuk melakukan pengecekan kualitas air,” ungkapnya.
Dinas perikanan menaburan bibit ikan jelawat di Tanah Mas sebagai langkah ujicoba. Perkembangannya akan dipantai tiga pekan ke depan.
“Apabila selama itu tidak ada bibit ikan yang mati berarti kondisi air sudah cocok dan lokasi itu akan dijadikan salah satu tempat budidaya ikan jelawat. Sekitar 15 hektare untuk wilayah budidaya perikanan yang steril dari kegiatan perkebunan dan pertanian,” tegas Heriyanto.
Plt Lurah Tanah Mas Kasmojoyo membenarkan bahwa ada lokasi yang dinilai cocok untuk pembudidayaan ikan jelawat. Lokasinya sekitar 100 meter dari Sungai Tambulihan Kelurahan Tanah Mas.
“Lokasi sudah kami survei bersama Kepala Dinas Perikanan Kotim. Sementara hanya bisa dilewati menggunakan kelotok. Apabila lokasi tersebut benar-benar bisa ditetapkan sebagai lokasi budidaya ikan jelawat, akan dibuatkan jalan khusus namun tidak untuk pertanian atau perkebunan,” ujar mantan Kasi PMD Kecamatan Kotabesi ini. (fin/yit)