SAMPIT – Upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk membentuk Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) terbentur rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Kendati Kotim masuk zona merah, rekomendasi pembentukannya belum dikeluarkan.

Sekda Kotim Halikinnor menuturkan, Pemkab Kotim sudah menyurati BNN. Bahkan, sudah melakukan audensi dengan beberapa kalangan penggiat antinarkoba agar usulan rekomendasi pembentukan BNNK di Kotim segera dilakukan, mengingat kondisi peredaran narkoba di Kotim sudah semakin mengkhawatirkan.

”Kotim ini dikatakan zona merah berdasarkan datanya, tapi surat edaran yang keluar dari BNN malah Kotim belum masuk menjadi salah satu kabupaten yang harus membentuk BNNK, sehingga hal ini menjadi pertanyaan,” kata Halikin, Rabu (28/2).

Pada dasarnya, tegas Halikin, Kotim siap membentuk BNNK. Sebab, peredaran narkoba di Kotim paling tinggi, sehingga sangat perlu BNNK. ”Semoga secepatnya ditindaklanjuti dan terbentuk BNNK di Kotim, karena sebelumnya memang sudah pernah diajukan untuk pembentukan, namun memang belum disetujui. Saat ini kami kembali mengirim surat untuk menindaklanjuti hal tersebut,” ujarnya.

Meskipun saat ini belum terbentuk BNNK, lanjutnya, upaya penegakan hukum juga sangat maksimal. Terbukti beberapa kali penangkapan terhadap pengedar narkoba terus dilakukan. Hal tersebut sangat diapresiasi pemerintah.

”Apalagi jika terbentuk BNNK, tentunya mereka akan lebih fokus lagi dalam menangani peredaran narkoba. Semoga secepatnya ada keputusan dari BNN dan BNNK Kotim segera terbentuk,” pungkasnya. (dc/ign)