SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN
Senin, 05 Maret 2018 10:30
Pengawasan di Pelabuhan Masih Longgar
Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus saat melakukan mediasi sengketa lahan di Kecamatan Mentaya Hulu baru baru ini.

SAMPIT – Maraknya peredaran narkoba di Kotawaringin Timur tak lepas dari posisi Sampit sebagai gerbang ekonomi Kalteng. Sampit memiliki jalur transportasi darat, udara, dan laut. Maka dari itu pengawasan masuknya barang melalui jalur laut itu memang harus dimaksimalkan. Selain itu pembentukan BNNK juga harus digenjot.

Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus  menyebutkan hal itu berkaca dari tertangkapnya dua truk berisi 3,7 juta butir zenith beberapa waktu lalu. Selama ini, pengawasan paling ketat hanya melalui jalur udara, sedangkan jalur laut cenderung lemah.

"Memang diakui bahwa jalur masuknya barang haram itu ke Kotim selain di pasok dari provinsi tetangga kami duga juga jalur laut. Maka dari itu tingkat pengawasan disana harus dimaksimalkan. Tidak bisa lagi kita percayakan kepada pihak penyedia jasa kapal, "kata Parimus.

Keprihatinan akan peredaran narkoba di Kotim tidak hanya terjadi di perkotaan, tapi juga masuk hingga kepada pelosok desa. Bahkan ada desa di Kotim ini yang terisolir, tidak ada listrik, tidak ada jaringan telpon, tapi narkoba sudah masuk.

”Zenith juga bukan barang baru bagi warga di sana," kata dia.

Politikus Demokrat ini juga mempertanyakan alasan Kotim hingga kini belum dibentuknya Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK). Padahal, Kotim sudah masuk dalam katagori zona merah. Parimus  merasa heran sejak beberapa tahun silam sepertinya pembentukan BNNK itu dianggap hal sepele. Melihat situasi demikian, DPRD mempercepat pembahasan perda pencegahan narkotika di Kotim.

"Saya kira soal peredaran narkotika di Kotim yang tinggi itu tergantung kepedulian bersama mulai dari elit politik hingga pejabat birokrat hingga tokoh masyarakat dan agama. Kalau kita ini sudah satu visi misi saya yakin peredaran barang haram bisa kita tanggulangi bersama. Generasi kita harus dibentengi, "kata dia.

Jika kondisi demikian dibiarkan, sama saja membuat Kotim ini akan kehilangan putra daerah berkualitas untuk melanjutkan kepemimpinan. "Kalau generasi kita di daerah ini dominan terjerumus narkoba  siapa lagi yang bisa kita andalkan untuk membangun daerah. Kalau demikian terjadi tentunya itu akibat dosa kita semua membiarkan peredaran narkoba itu merajalela, " tukasnya. (ang/yit)


BACA JUGA

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers