SAMPIT – Lambannya respons Pemkab Kotim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) terkait usulan empat rukun tetangga (RT) di wilayah Kelurahan Kepatang, Kecamatan Mentawa Baru (MB) Ketapang, membuat warga terpaksa patungan. Selain itu, mereka juga beramai-ramai melakukan gotong royong untuk perbaikan jalan.
Pantauan Radar Sampit, Minggu (18/3), puluhan warga empat RT yakni RT 13, 14, 20, dan 24 turun ke Jalan Padat Karya Permai untuk bergotong royong menimbun jalan rusak serta membuat codetan air supaya tidak banjir dan membuat siring. Mereka terlihat antusias walaupun uluran bantuan pemerintah daerah masih jauh dari harapan.
Jalan Padat Karya Permai merupakan jalan tembus dari Jalan H Imran menuju Jalan Kembali. Jalan tembus itu panjangnya sekitar 500 meter dengan lebar 6 meter. Jalan tersebut sudah tembus berkat swadaya warga secara patungan.
”Sekarang jalannya sudah enak dilewati karena sudah tembus. Itu semua hasil swadaya warga di empat RT itu,” kata Lurah Ketapang Irpansyah, Senin (19/3).
Irpansyah menegaskan, pengerjaan jalan tembus hasil swadaya dan dikerjakan warga empat RT itu, bukan karena adanya penilaian adipura di Kota Sampit. Sebab, wilayah Ketapang tidak masuk titik pantau adipura.
”Warga hanya menginginkan perhatian dari Pemkab Kotim melalui dinas terkait, bahwa infrastruktur jalan di Kelurahan Ketapang banyak yang rusak. Bahkan, selama 2017-2018 tidak ada pembangunan proyek dan ini sangat memprihatinkan bagi warga kelurahan yang notabene di perkotaan,” tegas Irpansyah.
Menurutnya, gotong royong yang dilakukan warga empat RT itu, bagi kelurahan sebagai wujud memberikan motivasi kepada warga lainnya, bahwa semangat Habaring Hurung di Kelurahan Ketapang tetap berkibar dengan baik.
”Yang jelas, itu aspirasi dari warga kelurahan. Jangan hanya tunggu perintah bupati kemudian turun proyek. Sebab, kelurahan kepanjangan tangan bupati dan suara kelurahan yang mewakili warganya itu juga untuk kemajuan daerah tercinta ini,” pungkasnya. (fin/ign)