PANGKALAN BUN - Selama ini pasokan bahan pangan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), sebagian besar masih ketergantungan dari pulau Jawa. Ke depan, Bupati Kobar Hj Nurhidayah menginginkan pertanian Kobar harus mandir, agar pasokan pangan, terutama sembilan bahan pokok tidak dari pulau Jawa lagi.
Hal itu ditegaskannya dalam kegiatan temu teknis yang dihadiri puluhan tenaga penyuluh pertanian, yang bertemakan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian Dalam Pembangunan Pertanian di Kabupaten Kobar.
Menurut Nurhidayah, pertanian dalam arti luas di Kobar harus mampu bersaing dengan wilayah lain di Indonesia. Untuk itu para tenaga penyuluh pertanian di Kobar harus terus aktif memberikan arahan dan pembinaan kepada para petani.
”Peran penyuluh pertanian sangat penting untuk memberikan dan meneruskan ilmunya ke para petani. Sebab untuk menciptakan hasil pertanian yang bagus, harus dibarengi dengan tata cara yang tepat. Untuk itu saya imbau penyuluh pertanian untuk lebih giat memberikan arahan kepada para petani,” ujar Nurhidayah, disela kegiatan.
Nurhidayah meneruskan, ia juga meminta kepada dinas terkait untuk mencarikan pangsa pasar hasil produksi para petani lokal. “Sebagai contoh kita geber produksi jagung di tingkat petani, pangsa pasarnya juga harus dipikirkan. Jadi jangan sampai banyak jagung di tingkat petani, namun sulit untuk dijual atau harga anjlok,” imbuhnya.
Dipaparkannya pula, pertanian hortikultura yang sudah dijalankan sejumlah petani di Kobar mampu memasok kebutuhan sayur sayuran di pasaran. ”Selama ini kita masih bergantung pasokan sayuran dari pulau Jawa yang diangkut dengan kapal laut. Jika cuaca buruk di laut akhirnya pasokan sayur menipis dan harga melambung tinggi. Dengan adanya sayuran holtikultura yang sudah dijalankan para petani paling tidak bisa mengurangi ketergantungan pasokan sayur dari pulau Jawa. Jadi ini harus terus kita kembangkan,” pungkas Nurhidayah. (jok/gus)