PANGKALAN BUN-Warga di sejumlah desa di Kecamatan Arut Utara menginginkan adanya pembangkit listrik tenaga air, dengan memanfaatkan aliran sungai. Namun hal itu masih memerlukan kajian yang mendalam.
Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah menjelaskan keinginan warga di Kecamatan Arut Utara untuk mendapatkan aliran listrik secara mudah dan murah itu, sudah cukup tinggi.
”Potensi untuk PLTA memang ada, namun perlu kajian mendalam,”tegasnya, Kamis (29/3) kemarin.
Dijelaskannya, untuk pembangunan PLTA konotasinya merupakan pembangkit listrik dengan skala besar. Dan menurutnya hal tersebut akan memakan proses yang cukup panjang. Namun di sisi lain, Ahmadi mengatakan pihaknya akan mencoba meneliti lebih jauh tentang peluang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
”Kita juga akan teliti apakah juga bisa dengan sistem PLT Mikro Hidro. Dan di Kalteng ini sudah ada contohnya, seperti di Kabupaten Seruyan, yakni di Kecamatan Suling Tambun,”katanya.
Ahmadi juga menjelaskan, PLTMH itu sejenis PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), namun ukuran bangunan dan daya listrik yang dibangkitkannya lebih kecil, umumnya dibawah 1 MW (1000 kilo Watt) atau bahkan lebih.
“Dalam sumber lain menyebutkan jika mikro hidro itu pembangkit yang hanya dapat menghasilkan listrik skala kecil dengan kapasitas mulai 200 KW sampai 5 MW. Untuk mengaliri kebutuhan satu desa diperkirakan sudah cukup,”terangnya.
Diakuinya Ahmadi, sejumlah kawasan sungai di Arut Utara memang ber-arus kuat yang sangat mungkin dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.
”Untuk pembangkit skala besar mungkin kita akan ajukan ke PLN, namun untuk PLTMH kita akan kaji lebih dalam dan pengajuannya bisa melalui kementerian. Bisa PUPR atau pun ke Kementerian ESDM,”pungkasnya. (sla/gus)